Kota Alen Alen Trenggalek masih belum lepas dengan dampak cuaca kemarau. Pasalnya, di 14 kecamatan yang tersebar ditemukan kekeringan, sehingga butuh pasokan air bersih.
Menghadapi demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tiap hari harus mengirimkan air bersih.
Stefanus Triadi Atmono, Kalaksa BPBD Trenggalek, menerangkan kekeringan di Kecamatan Panggul ada di 3 titik. Di antaranya, Ngrencak, Besuki dan Banjar. Sehingga setiap hari dua tangki air bersih dipasok.
"Desa tersebut sudah kami kirimkan air bersih secara gratis, dalam setiap hari sebanyak 2 tangki atau setara dengan 12 ribu liter," terangnya saat dikonfirmasi.
Kemarau tersebut tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada kekeringan di kecamatan selain Panggul. Namun, antisipasi terlebih dahulu dilakoni BPBD Trenggalek.
Kata Triadi, untuk antisipasi itu pihaknya memberikan beberapa bantuan alat seperti terpal, tandon air, dan jerigen. Sehingga ketika ada permintaan, air bersih sudah siap.
"Kami berikan bantuan peralatan, guna mengantisipasi sewaktu waktu ada permintaan air bersih," tegasnya.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak kemarau di Jawa Timur pada bulan September 2023. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa maju dan mundur.
"Dari informasi BMKG itu setiap tiga jam sekali ada update dan cuaca akhir-akhir ini agak mendung semoga kemarau tidak berkepanjangan," kata Triadi.
Antisipasi jika kemarau memanjang dan kekeringan meluas di Trenggalek, Triadi sudah berkomunikasi dengan BPBD Jawa Timur, guna nantinya untuk membantu distribusi air bersih.
"Untuk anggaran air bersih, sampai saat ini masih aman dan bisa mencukupi," tandasnya.