KBRT – Meski Hari Raya Iduladha masih beberapa bulan lagi, Budiono (63), seorang pedagang kambing asal Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, telah bersiap menyambut momen qurban tahun ini dengan menyiapkan lebih dari 100 ekor kambing di kandangnya.
Budiono memilih menjual kambing jenis domba atau yang lebih dikenal masyarakat setempat sebagai kambing gibas. Menurutnya, kambing jenis ini lebih digemari karena dagingnya yang empuk dibandingkan jenis kambing lainnya.
“Saat ini saya sudah siapkan lebih dari 100 ekor kambing di kandang. Nanti bisa nambah lagi kalau permintaan banyak. Untuk sekarang jumlahnya sudah lebih dari 100, tapi saya tidak pernah menghitung secara pasti,” ujar Budiono, Selasa (15/4/2025).
Budiono mengaku telah menekuni usaha jual beli kambing sejak masih muda. Ia biasa mendapatkan stok kambing dari Pasar Hewan Trenggalek, terutama saat pasaran Pon.
“Kira-kira mulai tahun 1975 saya jualan. Untuk stok kambing, saya biasa cari di pasar hewan dan juga dari warga sekitar. Kadang saya bawa tiga atau empat ekor ke pasar buat dijual, sekalian mengurangi stok kalau sudah terlalu banyak,” jelasnya.
Selain berjualan di pasar, Budiono juga memiliki pelanggan tetap dari kalangan pemilik warung sate di Trenggalek. Pada momen Iduladha tahun lalu, ia mencatat permintaan kambing cukup tinggi.
“Tahun kemarin, lebih dari 25 orang dari Trenggalek beli kambing dari sini. Saya juga jual ke beberapa kabupaten lain, seperti Semarang,” ungkap Budiono.
Soal harga, ia menyebutkan bahwa kambing yang dijual bervariasi mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp4 juta lebih, tergantung usia dan ukuran. Namun, untuk kambing yang layak digunakan sebagai hewan qurban, harganya mulai dari Rp2 juta ke atas.
“Harga kambing sekarang masih stabil karena lebaran masih jauh. Untuk pakan selama di kandang, saya pakai ampas tahu, sentrat, dan ampas ketela. Saya tidak pakai rumput sama sekali,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Lek Zuhri