Jadi Lokasi Pertama Eksploitasi, PAC GP Ansor Kampak Sepakat Tolak Tambang Emas PT SMN
Kabar Trenggalek - Menjaga kelestarian alam dan sumber mata air dari kerusakan adalah sebagian dari Sunnah Rosullulah SAW. Hal itu disampaikan oleh karena itu, M. Izuddin Zakki (Gus Zaki), Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Trenggalek, Rabu (03/07/2022).Kabarnya, Kecamatan Kampak menjadi lokasi pertama yang akan ditambang. Sehingga, Gus Zaki mengajak masyarakat untuk menjaga alam dari kerusakan yang disebabkan tambang emas oleh PT Sumber Mineral Nusantara (SMN).Gus Zaki menyampaikan ajakan tolak tambang emas itu dalam Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Kampak, Minggu (31/07/2022).Ia menceritakan bahwa Rosulullah SAW juga pernah menjaga sumber mata air dari kerusakan. Jadi, sudah sewajarnya bagi umatnya, terutama kader-kader GP Ansor, mengikuti sikap Rosulullah SAW untuk menjaga sumber mata air.Apalagi, sumber mata air yang berada di Trenggalek saat ini, khususnya di Kecamatan Kampak, tengah terancam rusak dengan adanya tambang emas."Perjuangan menjaga sumber air dari ancaman kerusakan oleh tambang emas ini hubungannya tidak hanya dengan di dunia, insyaallah juga di akhirat," ujar pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan itu.Gus Zaki menjelaskan, sumber mata air yang berada di Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, sangatlah berjasa dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.Salah satunya, keberadaan sumber mata air tersebut membuat masyarakat bisa berwudhu dengan baik. Sebab, wudhu merupakan syarat syah umat Islam untuk menjalankan ibadah yang utama, yakni sholat.Selain itu, Gus Zaki juga menyinggung pertambangan di luar Trenggalek seperti di Tumpang Pitu, Banyuwangi hingga Papua. Di mana, dampak buruk yang ditimbulkan sangat banyak, sehingga masyarakat disekitar tambang tidak makmur."Jika kita kehilangan mata air itu karena adanya tambang, sehingga kita tidak bisa wudhu, tidak bisa sholat. Jika Anda rela [kehilangan sumber mata air], nanti di akhirat akan ditanya [dimintai pertanggung jawaban] meski hanya menerima sepeser rupiah [uang] dari PT SMN yang jelas-jelas merusak alam [dan termasuk sumber mata air," jelas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Pogalan, Trenggalek tersebut.Kabar terbaru, pada 12 Februari 2022, Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) membalas surat penolakan tambang emas yang suarakan oleh masyarakat bersama Bupati Trenggalek. Dalam poin pertama surat itu, Kementerian ESDM menerangkan bahwa area yang digunakan untuk kegiatan operasi produksi (project area) adalah seluas 396,5 Ha.Berdasarkan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Tambang Emas PT SMN, lokasi awal eksploitasi yaitu di pegunungan Dusun Sentul (Desa Karangrejo) dan Buluroto (Desa Ngadimulyo), Kecamatan Kampak. PT SMN menyebutnya sebagai Prospek Sentul-Buluroto.Berbagai fasilitas pertambangan emas akan dibangun di wilayah Prospek Sentul-Buluroto. Seperti disposisi area, bukaan tambang pit, jalan tambang, kantor administrasi tambang, gudang bahan peledak, dan lain-lain.Oleh karena itu, Gus Zaki menginstruksikan anggota GP Ansor Kampak, yang merupakan Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU), untuk siap menolak adanya tambang emas. Para kader Ansor yang hadir juga dengan sigap mengatakan siap untuk menolak tambang emas.Gus Zaki juga menyampaikan, jika GP Ansor Kampak ingin menolak kerusakan alam oleh tambang emas, maka semua masyarakat juga harus satu suara. Yakni, satu suara untuk menolak keberadaan tambang emas. Dengan demikian, masyarakat akan kuat dan solid jika direpresi atau diintimindasi, baik dari pemerintah maupun aparat."Insyaa Allah, [jika itu dilakukan] kampak akan baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur [sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya]," ucap Gus Zaki.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *