Njajah Desa Milang Kori: Direktur Kabar Trenggalek Terkesima Kebudayaan Desa Jajar
Kabupaten Trenggalek memiliki sebanyak 153 desa dan 5 kelurahan yang tersebar di 14 Kecamatan. Setiap daerah memiliki banyak potensi yang terpendam, khususnya dari bilik kecil di desa.Selain bentangan gunung dan birunya laut, Trenggalek juga menyimpan kebudayaan yang masih kental, mulai turonggo yakso dan kebudayaan lainnya.Hal itu seperti yang diungkapkan Direktur Kabar Trenggalek saat menghadiri acara Megengan Show di Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Selasa (21/03/2023).Trigus Dodik Susilo, Direktur PT Mahakarya Migunani, yang menaungi Kabar Trenggalek, terkesima dengan kebudayaan megengan show yang ada di Desa Jajar.Trigus memaparkan, Megengan Show dengan beragam tradisi dan kebudayaannya masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Jajar. Ini menjadi pertanda kentalnya kebudayaan Desa Jajar dan bisa menjadi pemikat pariwisata."Saya melihat ada jamasan dalam rangkaian acara Megengan Show. Jamasan itu budaya tinggalan nenek moyang yang berabad tahun namun ini masih lestari di Desa Jajar," katanya.Trigus menilai, uniknya ritual jamasan ini yang biasa dikenal dengan memandikan pusaka, di Desa Jajar warga yang mandi di sumber mata air dengan keramas menggunakan merang (abu bakar)."Budaya jamasan ini masyarakat bersuci di sumber mata air, bisa jadi nenek moyang dulu ingin mengambil pesan untuk melestarikan alam dengan menjaga sumber mata air dengan budaya sesuci jamasan," tandasnya.Budaya jamasan di Desa Jajar ini dilakukan menjelang Bulan Suci Ramadan yang dilakukan oleh masyarakat setempat dengan mandi di sumber mata air (wanatirta).Dalam Megengan Show, selain Direktur Kabar Trenggalek juga tampak hadir Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Camat Gandusari, serta Kapolsek Gandusari.Secara terpisah, Imam Mukaryanto Edy, Kepala Desa Jajar, menyambut dengan senyuman kedatangan Direktur Kabar Trenggalek dalam Megengan Show di Desanya."Kami ucapkan banyak terima kasih atas kedatangan Direktur Kabar Trenggalek di desa kami tercinta, semoga bisa menjadi embrio semangat kami dalam melestarikan kebudayaan dan membangun desa wisata yang memiliki ruh kebudayaan," ujarnya.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *