Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Musim Panen Cengkeh di Trenggalek, Petani Hadapi Tantangan Pohon Tinggi dan Angin Kencang

  • 30 Jun 2025 20:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Musim panen cengkeh mulai berlangsung di sejumlah wilayah Kabupaten Trenggalek. Para pekebun tampak memetik hasil dari pohon-pohon cengkeh yang menjulang tinggi. Meskipun belum masuk masa panen raya, aktivitas panen terus dilakukan setiap hari.

    Damri (59), seorang pekebun asal Kecamatan Watulimo, menyampaikan bahwa dirinya mulai memanen cengkeh dari sekitar 200 pohon yang tumbuh di kebunnya. Proses panen ini memerlukan teknik khusus serta alat bantu demi keamanan dan efisiensi kerja.

    "Proses memetik cengkeh ya kita harus mempersiapkan tangga, kita lihat tingginya itu. Tali dua buah dipasang kanan kiri yang panjang, kemudian satu tali ditali di pohon," ujar Damri.

    Damri menuturkan, pohon cengkeh di kebunnya memiliki ketinggian antara 8 hingga 12 meter, sehingga diperlukan tangga khusus dan pengamanan tali di sisi kanan-kiri serta satu tali pengikat ke batang pohon.

    Selain tantangan ketinggian, hembusan angin menjadi rintangan tersendiri. Saat memanjat, pohon kerap bergoyang mengikuti arah angin, membuat adrenalin petani semakin terpacu.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Untuk meraih dahan yang sulit dijangkau, Damri menggunakan alat tambahan berupa kawat besi sepanjang 1,5 meter yang ia sebut “gantolan”. Sementara itu, karung kecil digunakan sebagai wadah sementara saat memetik dari atas pohon.

    "Kalau dirata-rata lamanya memetik itu kalau satu pohon kecil satu hari selesai, kalau pohon besar ya bisa sampai dua hari. Faktor banyaknya biji dan sulitnya pohon jadi penentu waktu," terangnya.

    Dalam sehari, Damri mampu memanen rata-rata 15 kilogram cengkeh dari pohon-pohon yang sedang produktif. Ia biasanya dibantu beberapa orang untuk mempercepat proses panen.

    Meskipun saat ini belum memasuki panen raya, Damri mengaku tetap bersyukur karena harga jual cengkeh justru lebih stabil. Ia menyebut harga cengkeh basah saat ini berkisar Rp36.000 per kilogram, sedangkan cengkeh kering mencapai Rp115.000 per kilogram.

    "Harga stabil mahal karena cengkeh tidak panen raya, jadi saingannya tidak banyak padahal kebutuhan pedagang itu banyak," tandasnya.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    BPR Jwalita