Menteri Perdagangan Geram, Bakal Bongkar Identitas Mafia Minyak Goreng
Kabar Trenggalek - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi geram. Pasalnya, di tengah penerapan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di Indonesia, justru ada ikut campur tangan mafia, Jumat (18/03/2022).Dalam keterangan resminya, Lutfi bakal mengumumkan tersangka mafia minyak goreng pada Senin (21/03/2022).“Saat ini kita masih melihat kemungkinan-kemungkinan karena tingginya harga di luar negeri menyebabkan orang-orang berpikir untuk berbuat curang. Ini yang sedang kita cek dan kita memperingatkan, terutama mafia-mafia migor [minyak goreng] yang berusaha mendapatkan keuntungan sesaat, Kemendag dan Polri akan datang dan tertibkan,” tegas Lutfi, dikutip dari siaran pers Kemendag, Selasa (15/03/2022).Menurut penjelasan Lutfi, saat ini stok minyak goreng sangat melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Oleh karena itu, Lutfi memastikan operasional pabrik terus berjalan dan minyak goreng didistribusikan hingga seluruh kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.“Ketika kebijakan Domestic Market Obligation [DMO] dan Domestic Price Obligation [DPO] dikerjakan dengan baik, sebenarnya mampu mengurai permasalahan migor. Dalam 28 hari terakhir stok migor mencapai 500 juta liter. Namun demikian, harga di pasar masih mengalami permasalahan,” ujar Lutfi.Lutfi mengaku sudah mengantongi beberapa identitas mafia minyak goreng yang bermain saat ini."Penetapan tersangka dilakukan oleh kepolisian, dan akan saya umumkan pada Senin pekan depan," ungkap Lutfi.Lutfi mengatakan, Kemendag telah memberikan data terkait praktik mafia minyak goreng ke Badan Reserse Kriminal Polri agar dapat diproses hukum. Dirinya menegaskan, pemerintah tidak akan kalah, dan memastikan para mafia tersebut dijebloskan ke penjara.Adapun praktik yang dilakukan oleh para mafia tersebut, antara lain mengalihkan minyak subsidi ke minyak industri, mengekspor minyak goreng ke luar negeri, dan mengemas ulang minyak goreng agar bisa dijual dengan harga yang tak sesuai HET."Jumlahnya ribuan ton dan ini sudah kita serahkan datanya ke pihak Polri kepada Kabareskrim," tandas Lutfi.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow