Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Pekan Ini Jawa Timur Terima Pasokan Minyak Goreng Ribuan Ton

Kabar Trenggalek - Masih minimnya stok minyak goreng di minimarket dan pasar tradisional yang menjadi rujukan masyarakat, kini Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menggelontorkan pasokan minyak goreng, Rabu (16/03/2022).Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan pekan ini Jawa Timur terima pasokan minyak goreng ribuan ton.Menurut penjelasan Khofifah, minyak goreng pada hari Rabu (16/03/2022) akan tiba 6 ribu ton, dan untuk hari Sabtu (19/03/2022) mendatang akan tiba minyak goreng 4 ribu ton.“Insyaallah akan datang 6 ribu ton. Dari 6 ribu ton itu mungkin 2 ribu ton nya kan akan dialirkan dalam bentuk curah. Selebihnya kita minta ke APPMGI [Asosiasi Pengusaha Pengemas Minyak Goreng Indonesia] untuk me-repack, dan mereka butuh 3 hari,” kata Khofifah.Datangnya minyak goreng tersebut merupakan hasil kebijakan dari pemerintah pusat yang mewajibkan agar para eksportir minyak goreng memberikan kuota khusus untuk penjualan dalam negeri.“Setelah itu tanggal 19 insyaallah datang lagi 4 ribu ton. Jadi akan datang 10 ribu ton ke Jawa Timur dalam seminggu. Semoga menjelang Ramadan ini semua masyarakat Jatim tenang tidak panik pada stok minyak goreng,” jelas Khofifah.Sedangkan untuk bantuan dari PT Best Group yang diserahkan ke Pemprov Jatim, menurut Khofifah adalah bentuk kepedulian sektor industri kepada kondisi masyarakat Jawa Timur saat ini yang sulit mendapatkan akses pada minyak goreng yang terjangkau.Secara khusus Khofifah, menyampaikan terima kasihnya atas bantuan PT Best Group berupa 50 ribu liter minyak goreng dan berkomitmen untuk menyalurkannya ke warga Jawa Timur.“Semoga apa yang dilakukan PT Best Group ini bisa diikuti oleh yang lain, yaitu menunjukkan kepedulian pada masyarakat Jawa Timur,” harapnnya.Lebih lanjut terkait polemik minyak goreng di Jawa Timur, Khofifah menegaskan, yang masih relatif terbatas adalah ketersediaan minyak goreng di ritel-ritel. Sedangkan untuk pasokan di pasar tradisional saat ini di Jatim relatif mengalir.“Meskipun untuk bisa mendapatkan harga yang sesuai dengan HET, kadang masih sulit, dan masih di atasnya, tapi pasokan relatif mengalir,” tegasnya.