Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Menolak Sepi Pasar Pon Trenggalek, Penggabungan dengan Pasar Basah Jadi Usulan

Keluhan pedagang Pasar Pon Trenggalek yang minim pembeli tampaknya didengar pemangku kebijakan. Bangunan megah tersebut enggan menjadi sepi, lalu lahirlah sebuah inovasi.

Inovasi dengan adanya Pasar Tumpah muncul dari gagasan Mas Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Artinya, pasar tumpah tersebut membebaskan pedagang berjualan di luar pasar pada hari tertentu.

Pada saat bertemu pedagang di Pasar Pon Trenggalek, Mas Bupati mendapatkan saran dan masukan. Salah satunya mengenai parkir berbayar yang dinilai membuat pembeli enggan masuk pasar.

Di luar itu, permintaan penggabungan kembali Pasar Pon dan Pasar Basah menjadi satu usulan utama untuk meramaikan kembali Pasar Pon.

Menurut pedagang, dengan terpisahnya pasar kering dan basah menjadikan pasar ini terasa tidak lengkap. Ditambah banyak kios yang tutup sehingga pasar ini terlihat semakin sepi.

"Ini masih ikhtiar yang dalam jangka waktu pendek kami bersepakat menggelar apa yang namanya Pasar Pon Tumpah di setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu," terang Mas Bupati Trenggalek.

Selanjutnya, dalam memikat pengunjung untuk datang di Pasar Pon Trenggalek, bakal uji coba selama 3 bulan untuk biaya parkir secara gratis. Dalam kurun waktu itu, bakal dilihat tren dan dievaluasi.

"Kami lihat nanti bagaimana antusiasme warga mulai bulan Oktober sampai Desember, kami akan gratiskan parkir. Dan pintu masuk mulai besok atau Minggu depan akan dibuka empat sisi dari Utara, Selatan, kemudian Barat, dan Timur," tegas Mas Bupati Ipin.

Sementara untuk jangka menengah salah satunya fasilitas akan ditambah. Seperti tangga untuk lantai 2 disediakan dari luar. Kemudian juga wacana terkait penggabungan antara Pasar Kering dan Pasar Basah.

"Penggabungan dengan Pasar Basah, kendala yang pertama, kita tahu di Pasar Basah itu 419 pedagang. Kalau dimasukkan semua nanti cukup apa enggak. Kalau dimasukkan sebagian, keadilannya nanti seperti apa?" ujarnya.