Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Meninggal Pasca Imunisasi di Trenggalek Janggal? Kakek: Usia 5 Bulan Hanya Cucu Saya

Keluarga korban bayi lima bulan meninggal pasca imunisasi di Trenggalek ungkap kejanggalan yang terjadi. Pada saat autopsi, Rabu (05/04/2023), Sugeng Prayitno, kakek korban, buka suara.Sugeng menilai, ada kejanggalan saat imunisasi terhadap almarhum cucunya. Sugeng menerangkan bahwa cucunya tidak sendiri saat diimunisasi, namun kebanyakan yang suntik imunisasi usia diantara 7-9 bulan."[Pada saat imunisasi] yang usia 5 bulan hanya cucu saya," terang Sugeng kepada sejumlah awak media saat mendampingi pihak kepolisian autopsi di Makam Gunung Cilik, Kelurahan Surodakan.Peristiwa demikian membuat Sugeng dan orang tua korban menilai ada kejanggalan saat imunisasi. Bahkan sampai bayi diautopsi, dirinya juga belum mendapat keterangan yang resmi."Kami juga tidak tahu karena tidak ada kejelasan dari Dinkes juga, sampai akhirnya kita tindak lanjuti [ke jalur hukum]," lanjutnya.Selain melapor Polres Trenggalek, Sugeng juga melaporkan peristiwa tersebut ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Trenggalek."Hal ini kami lakukan karena dari pihak terkait dan Dinas Kesehatan maupun bidan belum ada kejelasan," tegas Sugeng.Sugeng juga meminta penjelasan dari pernyataan Plt Kadinkes Kabupaten Trenggalek, Sunarto, terkait kematian cucunya karena ada co-insiden."Kemudian kejanggalan lain petugas yang menyuntikkan adalah asisten bidan, bukan bidan langsung," ujarnya.Sebelumnya, pasangan suami istri (pasutri) asal Trenggalek, Jawa Timur, melapor ke polisi karena bayinya yang berumur 5 bulan meninggal usai menjalani imunisasi.Mukono (46) dan Adelia (17) mengaku tidak terima atas kematian anaknya yang bermula dari imunisasi, lalu mengalami demam tinggi, hingga berujung meninggal dunia.Warga Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, itu mengatakan anaknya, MOAR, menjalani imunisasi TT atau vaksin tetanus pada 21 Maret 2023 di bidan setempat.