Mengulik Ekonomi Kreatif Sablon Trenggalek yang Berkembang dengan Jejaring Komunitas
Kabar Trenggalek - Panas terik matahari di sekitaran Kota Alen-Alen Trenggalek tidak menyurutkan aktivitas warga yang hendak menorehkan tenaga untuk ekonomi kreatif Sabtu (05/03/2022).Farid Bhaktiar, lelaki kelahiran Trenggalek, 30 Agustus 1987, nampak terlihat sibuk di depan alat sablon kaos. Ia mendirikan bengkel sablon Trenggalek yang beralamat di Jln Imam Bonjol No.10, RT 09 RW 03, Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek.Sambil mengerjakan sablon pesanan, dirinya bercerita awal mula terjun di dunia sablon adalah belajar secara otodidak. Tak ayal, apa yang dipelajarinya bisa menjadi penopang ekonomi."Awalnya saya cuma iseng aja, namun yang namanya nyaman dengan sesuatu yang saya tekuni tentu akan menjadi ladang pekerjaan dan bisa mendatangkan rezeki," kata Farid sambil menggesutkan tinta sablon di kaos.[caption id="attachment_11524" align=aligncenter width=720] Farid sedang melalukan proses sablon kaos/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Atas dasar kenyamanannya di dunia ekonomi kreatif sablon itu, Farid sempat belajar di Kabupaten Madiun. Namun, tidak terlalu lama, dirinya menimba ilmu di daerah lain."Saya dulu selama 2 minggu pernah belajar di Madiun, namun saya rasa ukuran waktu 2 minggu itu sangat singkat sekali, karena banyak ilmu yang belum saya pelajari lebih dalam," kata Farid yang memulai terjun di ekonomi kreatif 2016 silam.Farid juga teringat, pada masa pembelajarannya itu, beberapa kali melakukan percobaan. Mulai dari satu warna yang disablonkan di kaos hingga macam-macam warna yang diaplikasikan sekarang.Hingga saat ini, Farid tetap optimistis mengembangkan sablon manual. Menurutnya, sablon manual memiliki potensi investasi perputaran uang lebih ringan ketimbang sablon digital yang membutuhkan investasi besar."Kalau saya pribadi lebih tertarik ke manual karena jika ada pesanan banyak kami bisa menjadikan padat karya, artinya bisa mengkaryakan teman sesama sablon," ungkap Farid.[caption id="attachment_11522" align=aligncenter width=720] Proses sablon kaos oleh Farid/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Farid juga mengaku bahwa proses perkembangan sablon usaha mandirinya itu tak lepas dari peran komunitas dan jejarang, karena salah satu cara mengenalkan produk yang dirinya buat adalah dengan komunitas."Bagi saya, komunitas dalam dunia bisnis itu penting, karena selama ini saya berkembang melalui jejaring komunitas, di situ bisa banyak melakukan diskusi dan tentu kami lebih bisa untuk mengenalkan produk sablon yang kita miliki," kata Farid.Pelaku ekonomi kreatif sablon itu juga memberikan tips supaya awet untuk merumat kaos sablonan agar tidak cepat luntur.Farid memberikan tips seperti, setelah kain dicuci, lebih baik dijemur posisi terbalik. Waktu setrika, jangan terkena sablon dan harus ada alasnya dan pada saat mencuci jangan diperas."Semoga dengan rintisan bisnis kecil ini bisa menjamur di Trenggalek, karena bisnis dengan tujuan besar berawal dari bisnis kecil, dan jangan lupa untuk yang sudah mendirikan bisnis dari kecil untuk melebarkan komunitas," tandas Farid.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow