Mengenal Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah dalam Menentukan Kalender Hijiriyah
Kabar Trenggalek - Organisasi masyarakat (Ormas) Islam Muhammadiyah telah mengumumkan sejak awal jatuhnya hari raya Idul Fitri.Pengemuman tersebut tersurat dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijiriyah.Penetapan tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oeh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.Malansir dari laman resmi muhammadiyah.or.id, Syamsul Anwar selaku ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, menjelaskan bahwa ada beberapa tugas pokok bagi Majelis Tarjih.Tugas pokok Majelis Tarjih yakni melakukan pengkajian ajaran agama Islam sebagai pedoman baik warga Persyarikatan maupun umat Islam, dan memberikan fatwa.Adapun metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipakai oleh Muhammadiyah dalam menentukan Kalender Hijiriyah adalah dengan mengukur posisi geometris benda-benda langit guna menentukan penjadwalan waktu di muka bumi. Sehingga dapat membuat perhitungan awal bulan kamariah dan penanggalan.Dalam hal ini, Muhammadiyah tidak mendasarkan pada metode Hisab Urfi dikarenakan perhitungannya didasarkan pada peredaran rata-rata bulan dan bumi dalam mengelilingi matahari. Artinya, menghitung bulan secara tepat dengan patokan bulan ganjil sebanyak 30 hari dan bulan genap sebanyak 29 hari.Syarat-syarat dalam Hisab Hakiki Wujudul Hilal yaitu pertama, telah terjadi ijtima' (peristiwa ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam posisi bujur langit yang sama jika dilihat dari bumi).Kedua, ijtima' terjadi sebelum matahari terbenam dan yang ketiga pada saat matahari terbenam, bulan masih di atas ufuk (belum meninggi). Semua kriteria itu haruslah terpenuhi untuk menetapkan kalender.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow