KBRT - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Trenggalek mengakhiri seluruh kegiatan kemanusiaan pascabencana tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, setelah seluruh korban berhasil ditemukan.
Ketua MDMC Trenggalek, Niko Dwi Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya tergabung dalam tim relawan dan SAR untuk membantu proses evakuasi korban sejak H+2 kejadian hingga hari kelima pencarian.
“Dalam bencana tanah longsor di Trenggalek ini kita tergabung dalam relawan dan SAR untuk evakuasi korban,” ujar Niko.
Ia menjelaskan, MDMC mengerahkan 20 personel dalam proses pencarian dan memberikan dukungan penuh selama kegiatan evakuasi berlangsung.
“MDMC setidaknya menurunkan sekitar dua puluh personel yang terlibat dalam proses pencarian,” ucapnya.
Selain personel evakuasi, MDMC juga menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak. Bantuan yang diberikan antara lain tiga ribu butir telur dan seratus kilogram beras.
“Selain menurunkan tim evakuasi, kami juga melakukan distribusi sembako berupa tiga ribu butir telur serta seratus kilogram beras,” jelasnya.
Tak hanya itu, MDMC juga mendirikan Posko Hangat di sekitar lokasi bencana. Posko tersebut menyediakan makanan dan minuman seperti roti, mi instan, teh, dan kopi yang diperuntukkan bagi para relawan.
“Kita di Desa Depok, Bendungan juga mendirikan Posko Hangat yang mana berisi makanan serta minuman untuk kebutuhan para relawan,” terang Niko.
Ia menambahkan, seluruh kegiatan tersebut dihentikan pada Sabtu (24/5/2025) seiring dengan selesainya proses evakuasi.
“Pada Sabtu, tanggal 24 Mei 2025, seluruh kegiatan baik Posko Hangat maupun pengiriman relawan untuk proses evakuasi sudah dihentikan, mengingat seluruh korban sudah ditemukan,” tutupnya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz