Lima Calon Kades Trenggalek Murni Rebutan Kursi, Wabup: Harus Siap Kalah

Kontestasi pemilihan kepala desa (pilkades) di Trenggalek bakal berlangsung pada 25 Oktober 2023 mendatang. Pilkades tersebut diikuti sebanyak 9 desa.Kontestasi politik tingkat desa tersebut memiliki warna. Sebab, ada empat desa di Trenggalek lebih memilih melawan istrinya sendiri. Sementara lima calon kades Trenggalek murni ikut kontestasi untuk mengeruk suara rakyat.Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara, saat deklarasi Pilkades Damai 2023, mengatakan menjadi kades adalah pengabdian. Jika ingin kaya, kata Mas Syah, lebih baik menjadi pengusaha, tidak jadi kades.Dari catatan Kabar Trenggalek, lima desa yang murni tanpa ikatan keluarga dalam kontestasi pilkades tersebut di antaranya adalah Desa Wonocoyo, Pogalan; Desa Masaran, Bendungan; Desa Banaran, Tugu; Desa Salamrejo, Karangan; Desa Jombok, Pule."Harapan kami siap menang siap kalah, mampu mengemban amanah dengan baik," tegas Mas Syah dalam deklarasi Pilkades Damai di Trenggalek.Mas Syah mengatakan, ia akan memberikan perhatian khusus terhadap 5 desa yang murni melakukan pilkades tanpa ada hubungan saudara sendiri. Pasalnya, 4 desa masih ada hubungan saudara."Semoga nanti siapa yang terpilih bisa mengemban amanah dengan baik dan melakukan pelayanan kepada masyarakat, jabatan bukan untuk menjadikan kaya, kalau ingin kaya jadi pengusaha," tandasnya.Kemudian, pilkades Trenggalek yang ada ikatan suami istri dua desa. Pertama Desa Ngadirenggo, Pogalan dan Desa Salamwates, Dongko. Kemudian yang berpasangan dengan putranya Desa Tanggaran, Pule, dan juga Desa Nglebo, Suruh.Agus Dwi Karyanto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Trenggalek, menuturkan cakades yang berpasangan dengan keluarga sendiri mulai dari suami istri itu tidak ada hambatan atau larangan dari peraturan, karena prinsipnya semua orang bisa dipilih."Prinsipnya semua orang boleh dipilih, yang saudara ini petahana dan kepala desa yang aktif dan masih menjabat," tambahnya.