Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Kisah Erisa, Gadis Trenggalek Peraih Emas Panahan

  • 07 Sep 2025 08:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Anak panah terakhir itu melesat dari busur Erisa Ichnadia Azari (16). Suara tepuk tangan penonton langsung pecah di arena Kejuaraan Piala Walikota Surabaya 2025, saat papan skor mengumumkan kemenangan Erisa di nomor aduan perorangan putri, mengalahkan atlet tangguh asal Ibu Kota.

    Siswi kelas 11 SMAN 1 Trenggalek itu berdiri tegak dengan wajah tenang, meski hatinya berdegup kencang. Laga final yang digelar pada 28-31 Agustus 2025 itu menjadi panggung pembuktian kerja kerasnya selama bertahun-tahun menekuni panahan.

    Padahal, awalnya panahan bukan jalan yang ia bayangkan. Saat duduk di bangku kelas 3 SD, Erisa hanya ikut-ikutan temannya yang lebih dulu berlatih. Tak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa sekadar coba-coba akan menuntunnya pada mimpi besar sebagai atlet.

    “Waktu itu tahun 2019, dan saya diikutkan lomba panahan di Kabupaten dalam rangka PHBN dan dapat juara 2,” kenang remaja asal Desa Jati, Kecamatan Karangan tersebut.

    Sejak saat itu, Erisa tak pernah benar-benar lepas dari panahan. Ia rutin mengikuti berbagai kejuaraan, mulai dari Porprov hingga kejuaraan nasional. Dari tahun 2022 hingga 2024, ia mencicipi suka dan duka dunia kompetisi: ada medali yang ia bawa pulang, ada pula kekecewaan yang membuatnya sempat merasa down.

    Namun, semangatnya tak pernah benar-benar padam. Puncaknya di Porprov IX Jawa Timur 2025, Erisa berhasil menyabet emas di nomor aduan perorangan putri.

    “Sudah pasti capek, tapi karena sudah terbiasa kalau libur latihan di badan malah kurang enak rasanya,” katanya dengan senyum tipis, seakan menyesal jika melewatkan waktu latihan.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Kemenangan itu menjadi bekal penting saat menghadapi Kejuaraan Piala Walikota Surabaya. Di partai final, Erisa berhadapan dengan atlet asal DKI Jakarta yang sudah terbiasa tampil di level nasional. Bukannya gentar, ia justru semakin mantap menarik busurnya.

    Berbekal latihan disiplin dan dukungan penuh keluarga, anak panah yang ia lepaskan menuntunnya pada medali emas.

    “Target saya tetap emas, ke depan saya ingin masuk tingkat Nasional dan meraih cita-cita saya jadi atlet,” ujarnya mantap.

    Perjalanan panjang sejak SD hingga kini membuat Erisa kian mengenal dirinya sendiri. Ia belajar melawan mood yang kerap mengganggu semangat berlatih. Meski telah mengoleksi medali, termasuk perak pada nomor beregu campuran di kejuaraan terakhir, ia tak pernah mengendurkan rutinitasnya.

    “Tiap hari Selasa, Kamis, dan Jum’at sore harinya saya berlatih. Sedangkan kalau Minggu itu saya latihan di pagi hari,” jelasnya.

    Dengan jadwal ketat dan disiplin belajar di sekolah, Erisa percaya mimpi besar tak lahir hanya dari bakat atau keberuntungan. Baginya, setiap panah yang melesat tepat sasaran adalah hasil dari ribuan kali meleset, jatuh, dan bangkit kembali.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Feature

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    SABGamehouse