Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kesaksian Pedagang Pantai Konang Trenggalek: Banjir Rob Merusak Puluhan Warung

Bencana banjir rob di Pantai Konang, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, menerjang warung-warung milik warga. Air dari laut menghantam perabotan warung hingga rusak parah, Rabu (13/03/2024).Kabar Trenggalek menghubungi pedagang di Pantai Konang Trenggalek untuk mendapatkan kesaksian detik-detik luapan banjir rob tersebut. Paksi Arradu Rabbani Putra Yulia, salah satu pedagang, menceritakan air laut mulai membeludak sejak pukul 22.00 WIB, Selasa (12/03/2024)."Lautan itu sudah pasang besar mulai jam 10 malam. Cuman itu membeludak tapi belum sampai ke warung-warung. Lha, membeludak paling besar itu sekitar pukul 12 malam," ujar Paksi saat dihubungi Kabar Trenggalek.Saat air laut membeludak, Paksi sedang berada di warung yang memang ia buka hingga malam hari. Mengetahui adanya banjir rob, Paksi dan para pedagang langsung menutup warung. Lalu, mereka segera mengambil pasir-pasir untuk mengarahkan air supaya tidak masuk ke warung."Kami gotong royong. Ada juga yang hampir roboh gazebo dari warung-warung di Konang. Terus kami kerja bareng, kami tolong bareng di warung tersebut yang terdampak," ucap lelaki berusia 24 tahun itu.Paksi menyebutkan, ada sekitar 80 warung di Pantai Konang. Jumlah yang terdampak parah akibat banjir rob sekitar 30 hingga 35 warung. Sementara warung lainnya masih dalam kondisi aman."Termasuk Warung saya terdampak parah, wong airnya sampai membeludak ke dalam warung. Saya tanggul aja masih bisa jebol besar. Posisi tanggul di depan gazebo pas," ungkap Paksi.Pakai merupakan warga Dusun sukorejo RT 036, RW 007, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Sehari-hari, Paksi bersama istrinya berdagang kuliner seafood, ayam geprek, mie setan, es campur, dan es degan. Di hari besar atau Minggu, ada kenalan yang membantunya berdagang."Kalau di warung saya yang rusak terutama di kursi-kursi tempat duduk itu. Meja-meja juga miring karena pasirnya itu kan ikut membeludak ke daratan semua. Terus kayu-kayunya itu gapuk [rapuh] saking kuatnya hantaman ombak itu," jelasnya.Akibat banjir rob, Paksi dan pedagang di Pantai Konang terpaksa menutup warung dan tak bisa berjualan untuk sementara waktu. Berdasarkan informasi yang ia terima dari paguyuban pedagang, air laut diprediksi akan surut hingga Senin (18/03/2024) mendatang."Kami juga akan kontrol-kontrol terus. Kemungkinan itu baru bisa berdagang kalau menurut prediksi sih Senin [minggu depan] baru bisa operasional lagi," kata Paksi.Menurut keterangan Paksi, bencana banjir rob terjadi setiap tahun. Ia dan pedagang Pantai Konang sudah siap tanggal ketika banjir rob itu datang. Selama menjadi pedagang, Paksi belum merasa ada upaya bantuan yang maksimal dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek untuk memitigasi banjir rob."Belum ada upaya mitigasi [dari Pemkab Trenggalek] untuk banjir rob di Konang. Karena setiap tahun terjadi kayak gini, pemilik warung sendiri-sendiri itu yang mengamankan warung-warung. Belum ada bantuan dari pihak-pihak manapun. Kalau di Konang ini dipegang oleh lingkungan [masyarakat]," jelas Paksi.Paksi mengharapkan perhatian lebih dan kekompakan dari Pemkab Trenggalek terhadap rakyat kecil di Pantai Konang. Sehingga, bencana banjir rob seperti ini bisa mendapatkan mitigasi yang baik."Ya harapannya mungkin lebih diperhatikan lagi untuk Pantai Konang, karena juga pantainya sekarang sudah mulai rusak. Sungai-sungai sudah jebol di Konang karena pasang-pasang besar seperti ini," terang Paksi.