KBRT – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Trenggalek mengecam tindakan represif aparat terhadap mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) saat aksi demonstrasi di Kota Bandung, Senin malam (01/09/2025).
Dua kampus tersebut menjadi sasaran tembakan gas air mata, padahal pada saat kejadian berfungsi sebagai titik evakuasi para demonstran.
Presiden Mahasiswa STKIP Trenggalek, Ramadan Agung Prasetya, menyayangkan tindakan aparat yang menyasar lingkungan kampus.
“Para mahasiswa sudah geser dari lokasi kejadian, peruntukan daripada Unisba dan Unpas sebagai titik evakuasi para demonstran, seharusnya tidak menjadi sasaran amukan dari aparat,” ujar Ramadan.
Unjuk rasa mahasiswa berlangsung di sekitar Gedung DPRD Kota Bandung yang berjarak sekitar 1,3 kilometer dari kampus Unisba dan Unpas. Menurut Ramadan, para mahasiswa membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB, sedangkan aparat mulai menyerang ke arah kampus sekitar pukul 18.30 WIB.
Jarak kedua kampus itu sangat dekat, hanya sekitar 150 meter atau dua menit berjalan kaki. Ramadan menilai penyerangan ke kampus dapat mencederai kebebasan akademik mahasiswa.
“Jika wadah tempat mahasiswa berproses diserang tentu akan mencederai kebebasan akademik dari mahasiswa,” katanya.
Ramadan juga menegaskan, jika praktik serupa terjadi di Kabupaten Trenggalek, hal itu akan memunculkan reaksi keras.
“Trenggalek sendiri masih belum banyak kampus-kampus yang berdiri, jika kampus yang ada mendapatkan tindakan represif, tentu bukan hanya kami mahasiswa saja yang akan mengambil sikap,” lanjutnya.
Ia menekankan aparat seharusnya berperan menjaga keamanan dan merespons aspirasi masyarakat dengan baik.
Menurut Ramadan, dinamika aksi demonstrasi, baik berupa aksi turun ke jalan, kerusuhan, hingga aksi damai, merupakan bentuk perjuangan rakyat untuk menuntut keadilan dan kesejahteraan.
“Di tengah masyarakat yang sedang memperjuangkan aspirasi-aspirasinya, pemerintah harus cepat tanggap merespon dan mencari solusi daripada aspirasi masyarakat tersebut,” ujarnya.
Kabar Trenggalek - Mata Rakyat
Editor:Zamz