KBRT - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, pedagang jajanan di Pasar Pon Trenggalek merasakan berkah dengan meningkatnya jumlah pembeli, terutama untuk jajanan ringan.
Dari pantauan di lokasi, warga tampak ramai mengunjungi lapak jajanan di lantai dasar. Fenomena ini menjadi angin segar bagi para pedagang yang sebelumnya mengeluhkan sepinya pembeli sebelum bulan Ramadhan.
Purnami, salah satu pedagang, mengaku bahwa peningkatan penjualan mulai terasa sejak pertengahan Ramadhan. Ia bahkan menaksir omzetnya naik hingga 10 kali lipat dibandingkan hari biasa.
"Kalau hari-hari biasa dapat Rp 200 ribu sehari itu sudah bagus sekali, tapi menjelang Lebaran seperti saat ini bisa mencapai Rp 3-5 juta per hari," ucapnya.
Pada hari-hari biasa, jumlah pembeli yang datang ke kiosnya bisa dihitung dengan jari. Namun, ia tetap membuka lapak agar pelanggannya tidak beralih ke tempat lain.
"Kalau bulan puasa, paling sedikit 10 orang yang beli. Belanjanya juga lebih banyak, rata-rata setiap orang menghabiskan Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu," lanjutnya.
Makanan ringan yang paling diminati menjelang Idul Fitri tahun ini adalah sus coklat. Menurut Purnami, masyarakat cenderung lebih memilih jajanan ringan pabrikan dibandingkan makanan tradisional khas Trenggalek, seperti alen-alen, manco, dan keripik tempe.
"Kalau makanan khas Trenggalek biasanya lebih ramai setelah Lebaran," tandasnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Lek Zur