KBRT - Rambutan bernama latin Nephelii lappacei, banyak ditanam sebagai pohon buah, terkadang ditemukan sebagai tumbuhan liar, terutama di luar Jawa. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2000 mm.
Rambutan merupakan tanaman dataran rendah hingga ketinggian 300-600 mdpl. Tinggi pohon rambutan berkisar antara 15–25 m, bercabang-cabang, dan daunnya berwarna hijau. Bentuk buahnya bulat lonjong, panjang 3–5 cm dengan duri tempel (rambut) lemas sampai kaku.
Kulit buah berwarna hijau dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding buah tebal. Biji berbentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air.
Rasanya bervariasi dari asam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu. Umumnya berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari.
Rambutan mempunyai banyak jenis, diantaranya rapiah, cimacan, sinyonya, lebak bulus, dan binjai. Perbanyakan melalui biji, tempelan tunas, dan cangkok.
Jenis rambutan dari survei yang telah dilakukan, terdapat 22 jenis rambutan baik yang berasal dari galur murni maupun hasil okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yang berbeda. Ciri-ciri yang membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah (dari daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut).
Dari sejumlah jenis rambutan tersebut di depan, hanya beberapa varietas rambutan yang digemari orang dan dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomis relatif tinggi, dilansir dari buku Budidaya Buah-Buahan: Rambutan, Pisang, Semangka, Jeruk, Mangga, Pepaya karya A. Yulianto berikut jenis rambutan yang digemari orang dan dibudidayakan.
Daftar Isi [Show]
Rambutan Rapiah
Rambutan ini memiliki buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning merah tidak merata dengan rambut agak jarang, daging buah manis dan agak kering, kenyal, ngelotok, dan daging buahnya tebal. Daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.
Rambutan Aceh Lebak Bulus
Memiliki pohon yang tinggi dan buahnya lebat dengan hasil rata-rata 160–170 ikat per pohon, kulit buah berwarna merah kuning, halus, rasanya segar manis-asam, banyak air, dan ngelotok. Daya simpan 4 hari setelah dipetik, buah ini tahan dalam pengangkutan.
Rambutan Cimacan
Buahnya kurang lebat dengan rata-rata hasil 90–170 ikat per pohon, kulit berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar dan agak jarang, rasa manis, sedikit berair, tetapi kurang tahan dalam pengangkutan.
Rambutan Binjai
Salah satu rambutan terbaik di Indonesia, buahnya cukup besar dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua, rambut buah agak kasar dan jarang, rasanya manis sedikit asam, hasil buah tidak selebat aceh lebak bulus, tetapi daging buahnya ngelotok.
Rambutan Sinyonya
Jenis rambutan ini lebat buahnya dan banyak disukai, terutama orang Tionghoa. Batangnya kuat, cocok untuk diokulasi. Warna kulit buah merah tua sampai merah anggur dengan rambut halus dan rapat, rasa buah manis asam, banyak berair, lembek, dan tidak ngelotok.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zuhri