Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Harga Telur Melonjak Tajam, Omzet Pedagang di Trenggalek Anjlok 50%

  • 29 Apr 2025 10:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Harga telur ayam ras di Trenggalek mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Fluktuasi harga ini berdampak pada penurunan omzet pedagang telur hingga 50%, karena konsumen mulai mengurangi jumlah pembelian.

    Sutomo (58), pedagang telur ayam asal Desa Pogalan, Kecamatan Pogalan, mengungkapkan bahwa kenaikan harga dan penurunan omzet terjadi sejak Minggu (27/4/2025). Ia mencatat omzet jualannya mulai menurun seiring kenaikan harga telur.

    "Mulai sepekan yang lalu harga telur dari peternak sudah mulai naik dari yang awalnya Rp20.800 menjadi Rp21.500, lalu sekarang kembali naik ke Rp23.500," ujarnya.

    Menurut Sutomo, telur sebagai sumber protein hewani yang biasanya terjangkau, kini dijual kepada konsumen dengan harga Rp25.000 hingga Rp26.000 per kilogram untuk kualitas terbaik.

    "Kenaikan harga telur yang Rp2.000 itu sudah termasuk tinggi, dan harga yang tak kunjung turun dari seminggu yang lalu membuat omzet saya turun 50%. Sebelumnya saya bisa menghabiskan satu kwintal telur per hari, kini hanya sekitar 50 kilogram," ungkapnya.

    Ia menjelaskan bahwa pelanggan tetap membeli telur, namun jumlah pembeliannya berkurang.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    "Pelanggan sebetulnya tetap beli. Namun, mereka yang biasanya beli satu kilogram berkurang menjadi setengah kilo, lalu yang biasa beli setengah kilo hanya beli seperempat kilo," jelasnya.

    Sutomo mendapatkan suplai telur dari Kota Blitar. Ia telah berjualan telur secara eceran maupun grosir selama lima tahun terakhir, dengan menyediakan empat varian harga untuk memudahkan konsumen menyesuaikan pilihan.

    "Varian yang paling murah itu namanya telur bentes dan telur putihan. Telur bentes memiliki cangkang yang rusak, sedangkan telur putihan cangkangnya lebih tipis dibandingkan telur normal. Harga varian ini bisa selisih Rp5.000 dari telur berkualitas bagus," paparnya.

    Ia menambahkan, kenaikan harga telur yang cukup lama seperti saat ini biasanya hanya terjadi menjelang Tahun Baru. Menurutnya, fluktuasi harga saat Ramadan dan Lebaran tidak berlangsung selama ini.

    "Saya setiap hari berjualan nonstop. Biasanya kalau malam ada anak-anak muda yang suka masak dadakan, belinya di sini. Kalau saya tidur pun, sudah biasa mereka bangunkan," tandasnya.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf