Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Watulimo Tertekan Biaya Produksi

  • 05 May 2025 08:00 WIB
  • Google News

    KBRT — Produsen tahu di Kecamatan Watulimo, Trenggalek, dibuat resah akibat melonjaknya harga bahan baku produksi. Harga kedelai, bahan utama pembuatan tahu, naik dari Rp9.000 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram. Selain itu, harga minyak goreng masih bertahan di level Rp20.000 per liter selama dua bulan terakhir.

    “Harga bahan baku tinggi semua, Mas. Biasanya kalau harga kedelai naik, harga minyak turun. Tapi saat ini tidak, semua sama-sama tinggi,” ujar Suroto, produsen tahu asal Watulimo, Senin (05/.

    Suroto menjelaskan, sejak bulan Ramadan, harga kedelai mengalami fluktuasi yang tidak stabil. Menurutnya, jika stok kedelai di toko masih lama, harganya bisa turun. Namun, penurunan itu biasanya diikuti dengan kenaikan harga yang tidak seimbang.

    “Setiap hari harga kedelai itu naik turun, Mas. Misal sekarang turun Rp100, nanti naiknya Rp300,” katanya.

    Dalam sehari, produksi tahu Suroto membutuhkan sekitar 50 kilogram kedelai. Ia biasa membeli kedelai setiap tiga hari sekali, dengan total pembelian mencapai 1,5 kuintal di pasar Durenan.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Sekali belanja saya bisa 1,5 kuintal, Mas. Karena beban kendaraan hanya kuat segitu, jadi tiga hari sekali saya belanja kedelai ke Durenan,” terangnya.

    Meski harga bahan baku meningkat, Suroto memilih tidak menaikkan harga jual tahunya. Selain memproduksi tahu mentah, ia juga membuat tahu matang yang digoreng, sehingga penggunaan minyak goreng pun cukup tinggi.

    “Meskipun harga bahan baku naik, tapi harga jual saya masih tetap, Mas. Tidak ikut naik juga, karena menurut saya ini sudah standar harga tahu,” ujarnya.

    Suroto berharap harga bahan baku pembuatan tahu bisa kembali stabil seperti semula. Ia menilai produsen tahu akan terus tertekan jika harga kedelai dan minyak goreng tetap tinggi.

    “Harapan saya, kalau bisa harga bahan baku seperti kedelai itu stabil, Mas. Dulu pernah harga kedelai sampai Rp14.000, itu jelas terasa, Mas. Awalnya seperti ini, naik sedikit-sedikit, lama-lama sampai Rp14.000,” tandasnya.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz