Guru agama Trenggalek berkumpul jadi satu bahas moderasi agama di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1. Ratusan guru pendidikan agama kompak berkumpul, Sabtu (18/11/2023). Guru agama itu tergabung dalam Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII).
Asosiasi se-Kabupaten Trenggalek itu tersebar di 14 kecamatan meliputi pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta Sekolah Menengah Atas (SMA). Amaludin Kamil, Ketua DPD AGPAII Trenggalek, menerangkan kegiatan perkumpulan itu adalah kegiatan rutin selama dua tahun. Kegiatan itu sebagai wujud peningkatan kapasitas guru agama islam.
Dalam kegiatan pembekalan tersebut, sebanyak 360 guru agama islam dihadirkan. Jumlah tersebut belum semuanya. Kamil menyebutkan, data yang saat ini ada di AGPAII sebanyak 640. Dirinya mengaku belum bisa mengundang semuanya untuk hadir.
"Bahwa AGPAI adalah organisasi profesi guru yang mendorong komitmen keberagaman dan keberagamaan dan Bhineka Tunggal Ika, atau religius culture pilot project nilai keagamaan aspeknya terukur mendalam," paparnya.
Di sisi lain, amanah yang tak ringan juga diemban AGPAII. Sebab, kata Kamil, soal guru agama harus bisa berperan menjadi pionir di semua bidang. Dasar itu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Kemenag Provinsi Jawa Timur.
Menghadapi momen pemilu 2024, AGPAII Trenggalek berpesan kepada anggotanya untuk tidak bermain-main dan bersifat netral. Hal itu juga berdasarkan apa yang disampaikan oleh Bupati Trenggalek saat berkunjung dalam agenda AGPAII.
"Sesuai dengan instruksi pusat dan daerah, sepenuhnya bukan main-main soal [politik] itu, dan juga diberikan arahan oleh bapak bupati kami harus prosedural dan netral karena ada nilai nilai yang dijaga," tandas Kamil.
Kabar Trenggalek - News