KBRT - Ketua Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Trenggalek, Amaludin Kamil, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek atas dukungannya terhadap program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi guru-guru PAI. Sebanyak 159 guru agama Trenggalek telah berhasil menyelesaikan program PPG Batch-1 Tahun 2024 dengan pembiayaan penuh dari pemerintah daerah.
"Terima kasih kepada Bupati Trenggalek yang telah membiayai PPG 159 guru agama di Trenggalek. Ini adalah langkah konkret pemerintah kabupaten dalam meningkatkan pendidikan di Trenggalek," ujar Amaludin Kamil saat menghadiri acara Pengukuhan Guru Profesional di Gedung Arif Mustakim, UIN SATU Tulungagung.
Pengukuhan bagi 159 guru agama ini berlangsung di Gedung Arif Mustakim, UIN SATU Tulungagung, pada 31 Desember 2024. Acara ini menjadi momen bersejarah bagi para peserta yang kini resmi menyandang predikat sebagai guru profesional. Acara pengukuhan ini menandai keberhasilan 100% peserta program PPG Batch-1 Tahun 2024.
Daftar Isi [Show]
Komitmen Lanjutan Pemkab Trenggalek
Menurut Kamil, langkah yang diambil Pemkab Trenggalek merupakan kebijakan yang sangat progresif dibandingkan kabupaten lain, di mana program serupa belum banyak dilaksanakan. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa program ini direncanakan berlanjut pada tahun 2025, dengan target 150 guru PAI yang akan mengikuti PPG.
"Informasinya program ini akan terus berlanjut. Sementara yang kami dengar ada 150 guru PAI yang direncanakan mengikuti PPG. Namun, untuk kepastiannya, kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan Trenggalek," ungkapnya.
Agoes Setiyono, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga menjelaskan bahwa pembiayaan PPG ini merupakan perintah langsung dari Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
“Itu perintah langsung pak Bupati untuk membiayai peningkatan kualitas guru melalui program PPG ini” terang Agoes melalui sambungan telepon.
Ketika ditanya apakah PPG untuk guru PAI ini akan dilanjutkan di tahun 2025, Agoes menjelaskan bahwa itu akan menyesuaikan, apakah masih ada guru yang belum PPG dan juga menyesuakan kemampuan keuangan daerah.
“Ya menyesuiakan dengan kodisi, masihkah ada guru yang belum PPG khususnya guru PAI dan juga menyesuaikan kondisi keuangan kabupaten,” terang Agoes.
Pesan Inspiratif dari Pihak Lain
Dalam acara tersebut, Rektor UIN SATU Tulungagung, Abd. Aziz, menekankan bahwa tanggung jawab seorang guru tidak hanya sebatas meningkatkan kompetensi diri, tetapi juga menumbuhkan empati kepada siswa.
“Program ini bukan hanya tentang meningkatkan kompetensi, tetapi juga menumbuhkan rasa empati guru terhadap murid-muridnya,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., menyebut PPG sebagai program transformasi yang penting untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia.
"Jadilah pendidik yang selalu belajar, memperbaiki niat, dan mengabdi sepenuh hati," tegasnya.
Sinergi untuk Pendidikan Berkualitas
Program PPG ini menjadi simbol sinergi antara Pemkab Trenggalek, AGPAII, dan lembaga pendidikan tinggi seperti UIN SATU Tulungagung dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di Trenggalek.
Kamil menilai, kolaborasi ini tidak hanya memperkuat kompetensi guru, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan pendidikan karakter generasi muda yang lebih baik. Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah dan pihak terkait, Ia berharap guru-guru agama di Trenggalek terus mengembangkan kompetensi mereka untuk menciptakan generasi penerus yang tangguh dan berakhlak mulia.
Kabar Trenggalek - Pendidikan