KBRT - Kali ini, Dalam Rangka memperingati hari kanker Ferry Irwandi bersama dengan dr. Sita Laksmi membahas betapa bahayanya merokok serta bagaimana sulit nya bagi pecandu rokok untuk berhenti merokok.
Pembahasan tersebut, telah dijelaskan secara rinci dan mendalam pada podcast mereka di series Devil’s Advocate yang diunggah dalam laman Youtube Ferry Irwandi pada 9 Agustus 2025 lalu.
Podcast yang mendapatkan hingga 280.677 penayangan tersebut, membahas mendalam mengenai tiga poin penting yaitu Rokok, Polusi, Dan Kanker.
Pada dua menit pertama dalam podcast, Ferry Irwandi menjelaskan bahwa dirinya ingin sekali berhenti merokok.
“Belakangan ini saya mulai ada kesadaran untuk mulai berhenti merokok dan coba untuk lepas dari ketergantungan pada rokok” ucap Ferry Irwandi
Ferry juga menambahkan, dalam proses dia berhenti untuk merokok dia merasa bahwa berhenti merokok merupakan suatu hal yang sangat sulit sekali.
“Satu bulan itu ternyata sulit sekali dok kenapa bisa sesulit itu? saya penasaran” tambah Ferry
Menanggapi pertanyaan tersebut, Dr. Sita Laksmi Andarini, seorang Spesialis Pulmonologi (Paru) Subspesialis Onkologi Toraks membenarkan bahwa proses berhenti merokok merupakan sesuatu hal yang sangat sulit.
Beliau menjelaskan, susahnya seseorang untuk berhenti merokok, disebabkan karena adanya peran kandungan nikotin dalam sebuah rokok.
“Berhenti merokok tuh susah banget, memang betul. Kenapa? Karena ada nikotin di situ” Ucap dr. Sita.
Berdasarkan penjelasan yang dr. Sita ucapkan, Segala jenis kandungan nikotin dalam berbagai bentuk yang berbeda, dapat menyebabkan sebuah kondisi adiksi bagi siapapun yang mengkonsumsinya.
Dr. Sita menjelaskan, ketika seseorang menghisap rokok mereka akan merasakan efek dopamine yang dapat menyebabkan rasa tenang pada tubuh mereka.
“Ketika seseorang mengkonsumsi nikotin, nikotin tersebut akan masuk kedalam darah, terus ke otak mengaktifkan dopamine. Dopamin itu membuat rasa enak, nyaman, bisa tidur, bisa konsen, bisa kerja.”
Beliau juga menambahkan ketika seseorang berusaha untuk berhenti merokok, dia akan mengalami sebuah kondisi bernama craving. Craving merupakan sebuah kondisi ketika seseorang mengalami penurunan dopamine yang sangat drastis.
Kondisi ini, menyebabkan seseorang tersebut mengalami, susah tidur, susah konsen, marah-marah, berat badan naik dan berbagai hal negatif lainnya.
Penasaran dengan penjelasan dr. Sita Ferry pun melontarkan sebuah pertanyaan terkait apakah merokok bisa diganti dengan hal yang lain.
“Nah itu gak bisa diganti sama faktor pembentuk dopamine lain misalnya kayak saya main game atau apa mungkin?” Tanya Ferry.
Hal tersebut, dijawab oleh dr. Sita bahwa dopamine pada hal-hal lain contohnya bermain game, efeknya akan sama buruknya dengan dopamine yang disebabkan oleh rokok.
Dr, Sita juga menekankan, bahwa faktor utama yang menyebabkan seseorang susah berhenti merokok, merupakan kandungan nikotin yang terdapat pada sebuah rokok.
“Rokok itu selain adiktif dia juga karsinogen dan dia juga memiliki bahan kimia langsung. Tapi yang membuat susah berhenti nih nikotin nya ini” ucap dr. Sita
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz













