Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Fenomena Wisuda Sekolah di Hotel, Mas Bupati Trenggalek: Aja Ngaboti Wong Tuwo

Latah siswa jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) melangsungkan wisuda dengan mewah, salah satunya di hotel.

Wisuda di hotel dan menyewa gedung tersebut mengakibatkan orang tua wali murid harus merogoh kocek yang dalam. Sehingga, masyarakat yang ekonomi menengah kewalahan.

Menanggapi fenomena itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menegaskan bahwa kegiatan wisuda di sekolah dengan menyewa tempat di hotel adalah memberatkan bagi orang tua.

"Wis, pokok aja ngabot-ngaboti wong tuwa [Sudah, pokoknya jangan memberatkan orang tua terkait wisuda megah di hotel]," singkatnya saat wartawan ini menanyakan di Graha Paripurna DPRD Trenggalek.

Sementara itu, Doding Rahmadi Wakil Ketua DPRD Trenggalek, senada dengan Mas Bupati. Ia menegaskan, jangan memberatkan wali murid, apalagi wali murid punya anak lebih dari satu.

"Jangan memberatkan, kasihan. Kami berharap sekolah juga memiliki pertimbangan bijak. Sekolah boleh melaksanakan wisuda tapi dengan komite harus musyawarah, kalau bisa gratis," terangnya saat dikonfirmasi sejumlah awak media.

Lanjut Doding, memang kegiatan wisuda kadang adalah keinginan murid dan menjadi kebanggan di situ. Soal tempat di hotel misalkan, harus dilarang namun perlahan.

"Alternatif lain tidak harus di hotel. Wisuda di sekolah, kemudian pasang tenda, kemudian tendanya dari sponsor itu kan tidak mahal. Soal fenomena itu bakal ditindak lanjuti Komisi DPRD," tandasnya.