Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Diklaim Pacu Nilai Ekonomi Trenggalek, Pelabuhan Niaga Prigi Segera Berfungsi

Kabar Trenggalek - Program pembangunan Pelabuhan Niaga Prigi (PNP) di Kecamatan Watulimo akan segera dituntaskan, setelah sempat berhenti akibat pandemi Covid-19. Rencananya, pembangunan pelabuhan itu untuk menyelesaikan 50 persen sisanya, Kamis (22/09/2022).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Trenggalek Sigit Hari Basoeki, mengatakan perencanaan pembangunan PNP dimulai sejak 2014. PNP merupakan otoritas dari pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

Namun secara undang-undang, pembangunan pelabuhan melalui hierarki, dimulai dari pengumpan lokal, regional, utama. 

PNP mulai digarap pada 2017 untuk bagian trestle dan dermaga. Dari rencana 150 meter, baru selesai 75 meter. Namun dengan kondisi sekarang, PNP minimal bisa untuk sandaran kapal sepanjang 100 meter.

Baca: Terbatas Kuota, Nelayan Trenggalek Dihantui Kelangkaan BBM Subsidi

"Berdasarkan keputusan Menhub, saat ini Trenggalek masih pengumpan lokal yang akan ditingkatkan menjadi regional pada 2027," ungkapnya. 

Program PNP, lanjut Sigit, sebagai upaya untuk mengurangi disparitas ekonomi, laut Utara dan Selatan. Jika laut Utara sudah mendekati maju. Sedangkan laut Selatan masih kosong, baik transport darat, atau laut. 

"Rencana formatnya, Short Sea Shipping (SSS). Jadi rute pendek-pendek untuk bisa memberikan layanan distribusi barang baik di Jawa bagian Selatan," ungkapnya. 

Sementara agar pemerintah kabupaten (pemkab) tak cuma sebagai penonton. Pemkab mendapat peluang dari penyedia lahan. Dari seluas 1,2 Hektar, 50 persennya dipakai untuk pemprov, sedangkan sisanya masih bisa dioptimalkan pemkab.

Baca: Nelayan Trenggalek Keluhkan Kenaikan BBM, Biaya Melaut Semakin Tinggi

"Urusan lahan sudah clear dan clean," ucapnya. 

Menurutnya, peluang mendongkrak ekonomi itu pemkab berkesempatan untuk berkontribusi dalam urusan operasional, kemudian lahan yang tersisa bisa dibangun infrastruktur pergudangan. 

"Menghindari sebagai penonton, maka harus bisa mendapat keuntungan langsung. Bukan sekedar multi player effect, tapi jasa pergudangan, dan jasa penumpukan barang," cetusnya. 

Disisi lain, menyinggung dampak kapal besar di wilayah unggulan perikanan dan wisata. Sigit mengaku, PNP adalah pelabuhan kecil. Kontrolnya bisa jauh lebih mudah.

"Jadi mudah dipikirkan oleh pemegang otoritas. Jangan sampai itu nanti merusak terumbu karang. Atau merugikan aktivitas nelayan," ujarnya. 

Pihaknya berharap, tema lingkungan tetap menjadi perhatian utama. Agar PNP menjadi pelabuhan hijau, proklim dan berpihak lingkungan. 

"Prigi itu ada tiga fungsi, harus bisa berjalan sinergis. Pertama, fungsi kelautan sebagai perikanan. Kedua, pariwisata sebagai andalan Trenggalek. Ketiga, PNP. Tiga-tiganya berjalan dan bergerak di bidang ekonomi," ujarnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *