Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Digigit Nyamuk, Satu Warga Trenggalek Meninggal Terjangkit Demam Berdarah

Kabupaten Trenggalek belum sepenuhnya bebas dari gigitan nyamuk yang menyebabkan terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, pada tahun 2023 ditemukan satu warga meninggal.

Sunarto, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek, memaparkan masyarakat harus rajin melakukan 3M. Sehingga tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk bisa diminimalisir.

Paparnya, pada semester pertama 2023 bulan Januari sampai Juni sebanyak 77 kasus warga Trenggalek terjangkit demam berdarah. Namun, pada tanggal 14 Juli 2023 kasus bertambah 2 menjadi 79.

"Puluhan kasus itu tersebar di beberapa desa di 19 wilayah kerja puskesmas. Dari 19 wilayah itu, jumlah tertinggi ada di wilayah kerja Puskesmas Dongko jumlah 8 kasus disusul wilayah kerja Puskesmas Karangan dan Bendungan dengan jumlah 7 kasus," paparnya saat dikonfirmasi.

Sementara itu dari total 79 kasus yang ada di Trenggalek, satu warga terjangkit demam berdarah meninggal dunia. Saat ini petugas dari Dinkes Trenggalek sedang melangsungkan fogging di beberapa tempat.

“Untuk Puskesmas lainnya, rata-rata satu sampai lima kasus. Sementara tiga puskesmas belum ada konfirmasi kasus. Satu kasus yang meninggal itu di wilayah Kecamatan Bendungan,” terangnya.

Sunarto menambahkan, untuk memaksimalkan penanggulangan itu, pihaknya mengajak warga untuk menggalakkan gerakan 3M plus.

Gerakan 3M plus itu dinilai efektif untuk memberantas persebaran nyamuk demam berdarah hingga ke jentik-jentiknya. Apalagi disaat kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.

“Seperti misalnya menguras bak mandi minimal seminggu sekali. Kenapa? Karena siklus hidup 10 hari sampai tiga minggu, ketika lebih dari itu nyamuk sudah dewasa. Bisa juga pakai abate untuk tempat yang tidak memungkinkan untuk dikuras dan lain sebagainya. 3M plus efektif memberantas,” tandasnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *