Lonjakan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek harus diantisipasi. Cara paling jitu adalah kolaborasi bersama mencegah penyebaran DBD, mulai dari pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Seperti diberitakan, hingga 7 Oktober 2024, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek mencatat 817 kasus DBD, yang jauh meningkat dibandingkan dengan 129 kasus pada tahun sebelumnya.
Penyebab satu-satunya meningkatnya jumlah kasus penyakit demam berdarah bukan hanya karena saat musim hujan. Tidak menutup kemungkinan penyebaran nyamuk Aedes aegypti akan terjadi saat musim kemarau.
Karena penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang bisa menyerang saat musim hujan maupun musim kemarau, maka sebaiknya kita melakukan pencegahan dini agar terhindar dari penyakit berbahaya ini.
Menurut web resmi Kementerian Kesehatan, ada 5 cara untuk mengantisipasi penyebaran infeksi virus dengue yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yaitu:
Menerapkan 3M Plus
Cara pertama untuk mengantisipasi penyebaran nyamuk aedes agypti adalah dengan 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mengubur).
Menguras adalah kegiatan membersihkan tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, dan drum. Hal ini dilakukan agar jentik dan telur nyamuk yang menempel erat pada dinding bisa menghilang. Kegiatan ini harus dilakukan setiap hari terutama saat musim hujan atau pancaroba. Hal ini dilakukan untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
Kegiatan menutup yang dimaksud adalah menutup segala tempat penampungan air seperti bak mandi atau drum. Hal ini bertujuan untuk menghalangi nyamuk aedes aegypti berkembang biak di dalamnya.
Sedangkan, kegiatan mengubur ini untuk barang bekas yang tidak terpakai. Kamu bisa mengubur beberapa barang-barang bekas yang sudah tidak lagi terpakai, maka sebaiknya dikubur di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat menjadi tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain 3M di atas, ada bagian plus (3M Plus) untuk mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, diantaranya:
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
Meletakkan pakaian bekas ke wadah tertutup
Menggunakan obat anti nyamuk
Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
Memberikan larvasida (racun serangga) pada penampungan air yang susah dikuras
Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancer
Gotong royong membersihkan lingkungan
Menanam tanaman pengusir nyamuk
Periksa tempat-tempat penampungan air
Menggunakan Obat Oles Anti Nyamuk
Untuk terhindar dari nyamuk, kamu juga bisa menggunakan obat oles atau lotion anti nyamuk. Lotion bisa mencegah dari gigitan nyamuk pada kulit manusia dan membantu menghilangkan bekas gigitan nyamuk.
Memasang Kelambu
Dengan menutup tempat tidur menggunakan kelambu akan mencegah gangguan serangga seperti nyamukatau serangga kecil lainnya yang dapat mengganggu tidur.Jaring tipisnya secara efektif mencegah nyamuk mengakses darah manusia.
Vaksin Dengue
Vaksin dengue ini bisa kamu dapatkan dengan datang langsung ke rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat dan tanyakan ketersiadaannya. Dilansir dari web resmi Badan POM Indonesia, terdapat dua penjelasan terkait vaksin dengue diantaranya:
Vaksin Dengvaxia digunakan untuk anak usia 9-16 tahun yang sebelumnya sudah pernah terinfeksi virus dengue dengan tujuan bisa mengurangi risiko kejadian dan keparahan demam berdarah dengue pada
Vaksin Dengvaxia ini tidak diperuntukkan bagi orang yang belum pernah terinfeksi virus dengue.
Konsumsi Rutin Vitamin C
Cara terakhir yaitu mengonsumsi vitamin C. Hal ini bermanfaat untuk memperkuat sistem imunitas tubuh dan bisa membantu menghindari penyakit demam berdarah. Selain itu, dengan terpenuhinya vitamin C dalam tubuh maka dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Itulah 5 cara untuk mengantasipasi penyebaran nyamuk aedes aegypti. Semoga dengan berbagai cara yang sudah diterapkan dapat meminimalisir paparan demam berdarah. Selain cara di atas, kamu juga perlu menerapkan budaya hidup bersih.
Antisipasi penyebaran nyamuk aedes aegypti ini perlu dilakukan karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Editor:Danu S