Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Waspada! Kasus DBD di Trenggalek Melonjak, Capai 817 Kasus pada 2024

Kubah Migunani

Kabar Trenggalek – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Trenggalek mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2024. Hingga 7 Oktober 2024, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek mencatat 817 kasus DBD, yang jauh meningkat dibandingkan dengan 129 kasus pada tahun sebelumnya.

Menurut Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, dr. Sunarto, peningkatan ini dipengaruhi oleh siklus lima tahunan DBD. "Tahun ini juga merupakan siklus lima tahunan DBD," jelasnya.

Sebagian besar kasus DBD di Trenggalek tercatat pada kelompok usia 15-44 tahun, dengan persentase mencapai 47%. Sementara itu, 30,5% kasus terjadi pada kelompok usia 5-14 tahun, dan 17,4% pada usia di atas 44 tahun. 

"Sisanya terjadi pada kelompok usia di luar kelompok tersebut," paparnya.

Gejala umum yang dialami oleh pasien DBD di Trenggalek meliputi demam naik-turun, mual, serta muntah. Selain itu, beberapa pasien mengalami gejala perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, dan perdarahan di kulit.

Meski terjadi peningkatan kasus yang signifikan, tidak ada laporan kematian akibat DBD di Trenggalek pada tahun ini. Hal ini berkat upaya intensif dari Dinkesdalduk KB Trenggalek bersama berbagai pihak dalam mengendalikan wabah.

Langkah-langkah pengendalian yang dilakukan antara lain kampanye pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui penerapan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur). Selain itu, abatisasi atau penaburan larvasida dan penaburan ikan pemakan jentik turut dilakukan. Penggunaan losion anti nyamuk juga disarankan sebagai tindakan pencegahan pribadi.

"Surat edaran kewaspadaan DBD telah disebarkan kepada masyarakat dan instansi terkait," jelas Sunarto. Juru pemantau jentik (Jumantik) juga diaktifkan untuk mengurangi populasi jentik nyamuk di lingkungan masyarakat.

"Dengan langkah-langkah ini, kami berharap angka kasus DBD bisa ditekan, terutama mengingat risiko yang masih ada hingga akhir musim penghujan," tandasnya.

Editor:Tri
Kopi Jimat