Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Detail Bendungan Bagong Trenggalek, Biaya Pembangunan Sampai Luasnya

Trenggalek bakal memiliki dua bendungan. Bendungan pertama di Kecamatan Tugu telah usai dibangun. Saat ini Bendungan Bagong, Kecamatan Bendungan, masih dalam tahap pembangunan. 

Pembangunan Bendungan Bagong di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Saat ini telah menyelesaikan 7 dari 8 bendungan di Provinsi Jawa Timur yang diprogramkan pembangunannya dari 2015 hingga 2024. 

Total itu satu bendungan yang masih dalam konstruksi adalah Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek dengan kapasitas tampung 17,40 juta m3 untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) di Trenggalek seluas 857 hektare (ha). 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dilansir dari situs resmi kementerian mengatakan, pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. 

"Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 

Bendungan Bagong terletak di Desa Sumurup dan Sengon yang berjarak sekitar 10 km dari pusat kota Kabupaten Trenggalek. Sumber air bendungan berasal dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 km2.

Pembangunan Bendungan Bagong sesuai kontrak telah dimulai sejak 27 Desember 2018 melalui 2 paket pekerjaan. Nilai Paket sekitar Rp1,6 triliun dengan progres konstruksi saat ini sebesar 22,59%.

Bendungan Bagong dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Tujuan utamanya untuk pengairan irigasi di Kabupaten Trenggalek dimana komoditas unggulannya seperti padi dan palawija yang membutuhkan sumber air irigasi. 

Bendungan Bagong juga diproyeksi dapat mendukung kebutuhan air baku di Kecamatan Pogalan, Trenggalek, dan Bendungan sebesar 153 liter/detik. 

Dengan luas genangan 73,45 hektar, Bendungan Bagong juga berfungsi untuk mengurangi debit banjir Sungai Bagong sebesar 78,44% sekaligus konservasi DAS Bagong serta potensi pariwisata. 

Pembangunan Bendungan Bagong Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT. Abipraya-PT SACNA (KSO) meliputi persiapan, pembangunan akses menuju bendungan dan bendungan utama. 

Selanjutnya Paket II dilaksanakan kontraktor PT PP - PT Jatiwangi (KSO) meliputi persiapan, akses jalan OP, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambil, hidromekanikal, dan bangunan fasilitas.

Bendungan Bagong didesain dengan tipe Urugan zonal dengan Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 meter dan panjang 620 meter. 

Dengan selesainya Bendungan Bagong nantinya akan menambah daftar jumlah tampungan air di Jawa Timur. Di mana sebelumnya telah diselesaikan Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo. 

Kemudian, Bendungan Gongseng di Bojonegoro, Bendungan Nipah di Kabupaten Sampang, Bendungan Bajulmati di Kabupaten Banyuwangi, dan Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk.