Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Daftar 9 Kerajaan di Jawa Timur yang Pernah Berjaya di Masa Lalu

Pada artikel kali ini penulis akan membahas daftar 9 kerajaan di Jawa Timur yang pernah berdiri di masa lalu. Daftar kerajaan di Jawa Timur ini penulis ambil dari berbagai sumber.Dengan mengetahui daftar kerajaan Jawa Timur yang pernah berjaya ini, kita jadi tahu bagaimana latar belakang dan sejarah masyarakat Jawa Timur. Hingga pengaruh yang ditinggalkan meski kerajaan itu telah tumbang.Tanpa berlama-lama, berikut 9 daftar kerajaan di Jawa Timur yang pernah berjaya di masa lalu.

9 Kerajaan di Jawa Timur

1. Kerajaan Kanjuruhan

Kerajaan di Jawa Timur yang pernah berjaya ada Kerajaan Kanjuruhan, merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa yang berdiri dari 700 - 789 M. Kerajaan ini memiliki corak Hindu-Budha. Sehingga kepercayaan agama itu membuat beragam dan kayanya budaya di Kerajaan Kanjuruhan.Kerajaan Kanjuruhan berada di puncak kejayaan saat Raja Gajayana naik tahta. Kekuasaannya meliputi lereng timur dan barat Gunung Kawi, hingga pesisir utara Pulau Jawa.Di Jawa Timur, kerajaan Kanjuruhan memiliki kekuasaan di daerah Malang. Bukti eksistensi kerajaan ini diantaranya ada Prasasti Dinoyo, Candi Badut, dan Prasasti Sangguran. Kerajaan Kanjuruhan mewariskan ilmu pertanian dan astronomi.Sekarang, nama Kerajaan Kanjuruhan diabadikan menjadi stadion terbesar di Malang, yakni Stadion Kanjuruhan. Kendati, stadion ini jadi saksi bisu tragedi kemanusiaan kekerasan negara terhadap masyarakat sipil, yang menewaskan 135 jiwa.

2. Kerajaan Medang

Kemudian Kerajaan di Jawa Timur selanjutnya yang pernah berjaya adalah Kerajaan Medang. Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram. Mpu Sindok, raja saat itu, memindah pusat pemerintahan dari kawasan Yogyakarta ke Jawa Timur, tepatnya daerah Jombang dan Nganjuk.Kerajaan ini jika dihitung dari era Majapahit berdiri antara tahun 929 - 1016 M. Kerajaan ini hilang kejayaannya kala Kerajaan Sriwijaya menyerang. Bukti eksistensi kerajaan ini dengan ditemukannya Prasasti Puncangan, Candi Belahan, dan Candi Songgoriti.Selain itu, kemajuan dari kerajaan ini dapat diketahui dari sistem arsitektur dan teknologi pembuatan bangunan, terutama candi sebagai tempat peribadatan. Kemudian Kerajaan Medang memiliki keunggulan dalam sistem pertanian yang meliputi irigasi, perhitungan musim, dan hari pasaran.

3. Kerajaan Kahuripan

Kerajaan di Jawa Timur yang pernah berjaya di masa lalu berikutnya ada Kahuripan. Kerajaan Kahuripan berdiri pada tahun 1019 - 1045 M. Kerajaan ini didirikan oleh Airlangga, menantu Dharmawangsa Teguh pasca peristiwa Mahapralaya.Kerajaan Kahuripan atau juga bisa disebut Medang Kahuripan termasuk kerajaan yang besar di Jawa Timur. Sebab, daerah kekuasaannya mencangkup Pasuruan hingga Madiun. Sementara untuk pusat kerajaan ada di Sidoarjo, sebelum dipindah ke Daha Kediri.Salah satu bukti eksistensi Kerajaan Kahuripan adalah Candi Jolotundo. Sementara, warisan yang ditinggalkan kerajaan ini garudeya, yang kelak jadi inspirasi lambang negara Pancasila.

4. Kerajaan Jenggala

Kerajaan di Jawa Timur yang pernah berjaya berikutnya ada Kerajaan Jenggala, yang berdiri antara tahun 1045 - 1136 M. Kerajaan ini bisa disebut sebagai pecahan Kerajaan Kahuripan, bahkan pusat pemerintahannya berada di Kahuripan Sidoarjo.Kerajaan Jenggala memiliki rival yang terus berkonflik merebutkan kekuasaan, yakni Kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri juga merupakan pecahan dari Kerajaan Kahuripan. Raja Jenggala yang pernah berkuasa antara lain Mapanji Garasakan, Alanjung Ahyes, dan Samarotsaha.Kerajaan Jenggala ini berakhir pada tahun 1045 M, yang disebabkan penaklukan oleh Kerajaan Kediri. Bukti eksistensi kerajaan ini berupa Prasasti Turun Hyang II dan Prasasti Kambang Putih. Sementara, dalam bentuk sastra kerajaan ini mewariskan Cerita Panji.

5. Kerajaan Kediri

Kemudian kerajaan di Jawa Timur yang pernah berjaya ada Kerajaan Kediri, yang berdiri antara tahun 1045 - 1222 M dengan pusat pemerintahannya di Kediri. Berdirinya kerajaan ini bersamaan dengan Kerajaan Jenggala.Ada raja yang terkenal dari Kerajaan Kediri bernama Sri Jayabaya. Raja tersebut terkenal dengan ramalannya tentang nasib masyarakat Jawa di masa depan, yakni Jangka Jayabaya.Di masa pemerintahan Sri Jayabaya ini pula Kerajaan Kediri berada di puncak kejayaan. Sebab, di bawah komandonya kerajaan ini berhasil mengalahkan Kerajaan Jenggala dan Sriwijaya, dengan semboyan juangnya "Panjalu Jayati".Kemudian Kerajaan Kediri mulai surut kejayaannya pada masa pemerintahan Kertajaya, diakibatkan konflik dengan brahmana. Situasi konflik ini dimanfaatkan Ken Arok dari Tumapel untuk memberontak pada tahun 1222 M.Eksistensi Kerajaan Kediri dibuktikan dengan penemuan Situs Tondowongso, Candi Gununggangsir, Kitab Kakawin Baratayudha, Kakawin Hariwangsa, Kakawin Smaradhana, Sumanasantaka, dan Kresnayana. Kemudian kerajaan ini meninggalkan warisan Cerita Panji.

6. Kerajaan Singosari

Setelah menumpaskan Kerajaan Kediri, Ken Arok kemudian mendirikan Kerajaan Singosari. Kisah pendirian kerajaan ini tertuang dalam Kitab Pararaton dan Kitab Negarakertagama.Ken Arok tak hanya menjadi pendiri, melainkan juga raja pertama Kerajaan Singosari. Ia memiliki gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi dan dinastinya bernama Dinasti Rajasa. Kendati pemerintahannya berjalan singkat, yakni lima tahun karena dibunuh anak Tunggul Ametung.Kerajaan Singosari berdiri pada tahun 1222 - 1292 M. Di masa pemerintahan Kertanegara memiliki ambisi untuk menyatukan nusantara. Bahkan, kerajaan ini sempat melakukan invasi ke Kerajaan Sriwijaya Sumatera. Sehingga meninggalkan warisan kemajuan dalam ilmu pelayaran.Pusat pemerintahan Kerajaan Singosari berada di Malang. Bukti eksistensi kerajaan ini dengan ditemukan Prasasti mula malurung, Candi Kidal, Candi Singasari, Candi Jawi, dan Candi Jago.

7. Kerajaan Majapahit

Jika bicara kerajaan di Jawa Timur yang pernah berjaya di masa lalu, maka nama Majapahit adalah kerajaan yang paling besar dan berjaya. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1292 - 1478 M saat Raden Wijaya dinobatkan sebagai Kertarajasa Jayawardhana.Pusat Kerajaan Majapahit ini berada di Trowulan, sekarang jadi nama kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Maka tak ayal jika di Mojokerto mudah ditemukan wisata candi.Puncak kejayaan dicapai pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada yang hampir menguasai seluruh Nusantara. Namun, Majapahit goyah akibat Perang Paregreg dengan Bhre Wirabhumi, yang melemahkan pengaruh Majapahit di luar Pulau Jawa, dengan beberapa wilayah mulai melepaskan diri.Peninggalan Kerajaan Majapahit diantaranya adalah Kitab Pararaton, Kitab Sutasoma, Kitab Negarakertagama, Candi Brahu, Candi Tikus, dan Kolam Segaran. Kemudian warisan lainnya berupa filosofi bendera merah putih, wawasan nusantara, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

8. Kedatuan Giri Kedaton

Kerajaan di Jawa Timur yang pernah berjaya di masa lalu ada yang memiliki corak pesantren dan jadi pusat penyebaran agama Islam, yakni Kedatuan Giri Kedaton. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Giri di Gresik dengan cikal bakalnya Pesantren Giri.Kerajaan atau kedatuan ini berdiri antara tahun 1481 - 1680 M dan mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sunan Prapen. Namun, setelah diserang oleh Sultan Agung dari Mataram pada 1636, Kedatuan Giri mengalami kemunduran dan akhirnya dihancurkan oleh Sunan Amangkurat II dari Mataram dengan bantuan VOC.Kedatuan Giri Kedaton ini meninggalkan warisan berupa Babat Ing Gresik dan Kompleks Giri Kedaton. Selain itu, berperan besar dalam penyebaran ajaran islam dan pendidikan Islam berupa pesantren

9. Kerajaan Blambangan

Di ujung paling timur Pulau Jawa, yakni kawasan Kabupaten Banyuwangi, dulu di sana ada kerajaan bernama Blambangan. Kerajaan sekaligus kerajaan bercorak Hindu terakhir di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri antara tahun 1365 - 1771 M.Kerajaan Blambangan mencapai puncak keemasan pada masa pemerintahan Menak Pentor. Di era itu, Blambangan memiliki banyak pelabuhan sehingga menguntungkan dari segi perekonomian. Pelabuhan yang terkenal adalah Pelabuhan Panarukan.Kerajaan Blambangan meninggalkan Kompleks Macan Putih, Siti Hinggil, dan Tembok Rejo. Sementara dalam segi kebudayaan meninggalkan kebudayaan masyarakat Osing dan Blambangan.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *