Sejak pukul 08.00 WIB pagi, Sekolah Dasar (SD) 1 Muhammadiyah Trenggalek begitu ramai. Siswa dan para guru sibuk menjaga stand sekaligus menjajakan makanan dan minuman.
Keriuhan suara anak-anak begitu menggema bersamaan dengan tawa kecil mereka. Ternyata, di SD 1 Muhammadiyah Trenggalek sedang mengadakan Panen Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan Panen Karya itu dilaksanakan pada Selasa (10/05/2023). Para siswa SD 1 Muhammadiyah Trenggalek memamerkan karya kerajinan dari pengelolaan limbah.
Perlu diketahui, P5 merupakan upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Junianto Ikhsan Wahyu, Kepala SD 1 Muhammadiyah Trenggalek, mengapresiasi hasil kreatifitas anak didiknya. Ia mengungkapkan anak didiknya telah mampu mewujudkan esensi dari program P5.
"Kalau penilaian saya sangat bagus sekali anak-anak, kreatif. Dan pengumpulan karya itu mulai hari Jum'at, kalau tidak salah, hari Jum'at itu mulai dikumpulkan. Saya kan setiap masuk digerbang, anak-anak membawa [karyanya]," ungkapannya.
Ikhsan begitu terkesima dengan salah satu karya anak didiknya, yang mengolah limbah botol bekas kemudian diberi lampu kelap-kelip.
"Tadi kan saya lihat ada botol yang ada lampunya di dalam itu, lampu kelap-kelip itu kan ya kreasi anak-anak sendiri. Kan kelihatan masih kasar, tapi sudah bisa anak merangkai elektro dengan sampah. Itu sudah bisa dan bagus sekali," ujar Ikhsan.
Selain itu, Ikhsan mengungkapkan hasil karya P5 oleh siswa SD 1 Muhammadiyah Trenggalek sesuai dengan tema yang diusung, yakni Gaya Hidup Berkelanjutan.
Ikhsan menjelaskan, pada program P5 tahun 2023 ini di SD 1 Muhammadiyah Trenggalek lebih ditekankan pada kecintaan siswa terhadap kelestarian lingkungan hidup.
"Tapi yang paling kami targetkan itu [siswa] sadar pada lingkungan, seperti pengelolaan sampah. Siswa harus sadar dengan lingkungan karena kita itu tidak bisa hidup tanpa lingkungan," jelas Ikhsan.
Ikhsan memaparkan, dalam kegiatan Panen Karya tersebut juga terdapat bazar dan panggung hiburan yang menampilkan kesenian dari siswa kelas satu dan empat.
Uniknya, tiap kali menggelar bazar, pihak sekolah selalu menggandeng wali murid untuk ikut menjajakan produk makanan dan minuman.
Ikhsan menyampaikan, tujuan pihak sekolah yang selalu menggandeng wali murid dalam kegiatan bazar supaya bisa membangun kedekatan. Sehingga komunikasi antara sekolah dan wali murid bisa terjalin dengan baik.
"Kalau bentuk makanan ya dari itu bantuan dari wali murid. Jadi setiap event kami musti menggandeng, kalau bazar itu wali murid, ndak boleh dari luar kami menggandeng dari wali murid saja. Dan alhamdulillah dengan begini hubungan kami itu sangat erat," tandas Ikhsan.
Apresiasi terhadap karya siswa SD 1 Muhammadiyah Trenggalek juga disampaikan oleh Ali Mahmud, Pengawas TK-SD Kecamatan Trenggalek. Dirinya bangga bisa melihat karya terampil oleh para siswa dalam mengolah limbah jadi karya.
"Bener-bener memanfaatkan dari barang bekas untuk menjadi sebuah karya. Contoh sepele saja [botol bekas] aqua, habis itu sunduk es itu saja bisa menjadi sebuah karya. Dan yang sangat menarik di sana ada karya yang menggabungkan kemampuan elektroniknya dengan kemampuan limbah yang ada," ungkap Ali.
Ali memberi pesan kepada pihak SD 1 Muhammadiyah Trenggalek untuk memberi nilai A pada hasil karya-karya siswa.
"P5 itu ada lima karakter yang harus kami kembangkan [pada siswa], yang jelas kunci pengenalan diri meningkatkan kapasitas diri anak hari ini cukup mengena. Saya pesan pada lembaga harus diberi nilai A itu. Kalau karya-karyanya dampak pengiring dari konsep yang ada di P5, intinya seperti itu," ujar Ali.
Ali berharap ke depannya pihak sekolah bisa terus mewadahi kreatifitas siswa. Sehingga bisa berkembang secara maksimal.
"Tujuan akhir P5 yakni pada sebuah karakter. Kalau ini nanti menghasilkan itu sekali lagi dampak dari karakter yang diambil, dimintai, dididik dari lembaga [SD 1 Muhammadiyah Trenggalek] ini," tandas Ali.