KBRT - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek memprioritaskan vaksin Human papillomavirus (HPV) untuk mencegah kanker serviks. Sebab, kanker serviks merupakan ancaman penyakit kanker yang paling berbahaya.
Pada tahun 2023, penderita kanker serviks di Trenggalek berjumlah 70 orang, angka tersebut turun di tahun 2024 yang mana jumlah penderita kanker serviks menjadi 68 orang. Sayangnya, penurunan angka tersebut bukan karena sembuh melainkan meninggal dunia.
Kepala Bidang Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sulastri menuturkan jumlah penderita kanker serviks menempati urutan pertama di antara pasien yang mengidap jenis kanker lainnya.
"Beberapa penyebab seseorang terinfeksi kanker serviks adalah sering ganti pasangan, menikah terlalu muda, riwayat infeksi alat reproduksi, kekebalan tubuh yang turu, paparan asap rokok, hingga infeksi human papiloma virus," ucap Sulastri kepada Kabar Trenggalek, Rabu (5/2/2025).
Dinkes Dalduk dan KB melakukan sejumlah upaya untuk menekan jumlah penderita kanker serviks di Bumi Menak Sopal. Salah satunya, pemberian imunisasi HPV (Human Papillomavirus) pada siswa perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) sejumlah 9.203 orang pada tahun 2024.
Jumlah tersebut sudah mencapai 99 persen dari seluruh siswa kelas 5 dan 6 SD di Trenggalek pada tahun 2024. "Masih ada yang tidak mendapatkan (vaksinasi) karena menolak diberikan imunisasi, takut dan ada berpendapat vaksinnya haram," lanjutnya.
Vaksinasi tersebut akan kembali dilakukan pada tahun 2025. Terdekat, vaksinasi HPV akan menyasar siswa putri SMP/Madrasah Tsanawiyah kelas 9, pada bulan Februari 2025. Dinkes Dalduk dan KB juga melakukan pemeriksaan di Puskesmas dengan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) test untuk deteksi dini kanker mulut rahim dan PAP smear secara gratis.
"Rencana ke depan akan diperiksa juga HPV DNA bagi perempuan untuk deteksi dini kanker serviks," tambahnya.
Untuk mensukseskan program tersebut, Dinkes Dalduk dan KB berkoordinasi dengan seluruh organisasi wanita di Trenggalek, mulai Dharma Wanita, TP PKK, Muslimat, Fatayat, Aisyiyah dan Gabungan organisasi wanita (GOW) lainnya.
Jika sudah dalam tahap terinfeksi kanker serviks, Sulastri meminta masyarakat mengikuti saran tim medis untuk tindakan dan pengobatan karena jika ditemukan dan tidak segera dilakukan tindakan atau pengobatan kanker akan dengan cepat mengalami potensi penyebaran atau metastasis.
"Harapan kita masyarakat untuk siap setiap tahun melakukan skrining dengan mendatangi puskesmas atau RS terdekat agar diketahui dan segera diambil tindakan atau pengobatan bila dibutuhkan agar bisa ditangani secepatnya sehingga memperbesar harapan untuk sembuh," tandasnya.
Kabar Trenggalek - Kesehatan
Editor:Danu S