KBRT - Gelombang demonstrasi di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Makassar, Surabaya hingga Kediri berujung kericuhan. Insiden itu bukan hanya mengakibatkan kerusakan fasilitas publik, melainkan juga menelan korban jiwa.
Situasi tersebut mendapat perhatian khusus dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek. Pimpinan dewan bersama fraksi dan komisi menggelar rapat internal untuk menyusun langkah antisipasi bila gejolak meluas ke daerah.
Sekretaris DPRD Trenggalek, Mohtarom, mengatakan keputusan rapat menghasilkan kebijakan penghentian sementara sejumlah kegiatan kedewanan yang berpotensi memicu ketersinggungan masyarakat.
“Sudah diantisipasi berdasarkan rapat pimpinan DPRD dengan ketua fraksi dan komisi. Diputuskan menghentikan sementara kegiatan seperti kunjungan kerja dan perjalanan dinas,” ujarnya.
Menurut Mohtarom, kebijakan tersebut berlaku sampai kondisi benar-benar kondusif. Sementara agenda kedewanan berupa rapat kerja tetap berjalan seperti biasa.
Selain itu, DPRD juga menyiapkan langkah pengamanan internal. Dokumen penting seperti SPJ 2025 yang belum diaudit, perangkat kerja berupa laptop, hingga kendaraan dinas diamankan. Jalur evakuasi pun sudah dipersiapkan melalui pintu belakang kantor dewan.
“Pengamanan sudah dilakukan sejak Sabtu (30/08/2025) malam. Kendaraan roda dua dan empat dipindahkan ke lokasi lain,” jelas Mohtarom.
Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, menambahkan bahwa aktivitas legislatif tetap berjalan.
“Agenda pekan ini tetap, termasuk rapat komisi membahas raperda usulan DPRD,” terangnya melalui pesan singkat.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel 
.jpg)
.jpg)
