Beberapa tahun belakangan ini, bencana terus melanda Kabupaten Trenggalek. Hujan dengan intensitas tinggi ditambah hilangnya fungsi area resapan menyebabkan banjir hingga tanah longsor.Seperti yang terjadi Selasa (18/10/2022) kemarin, banjir di Trenggalek menenggelamkan beberapa kecamatan. Setidaknya 29 desa/kelurahan terendam banjir. Mulai dari sedang hingga tinggi yang mampu menenggelamkan orang dewasa.Bagi seorang anak kecil, banjir di Trenggalek bisa jadi pengalaman pertamanya. Sehingga mereka menganggap ini tak hanya bencana, tetapi juga sebagai wahana bermain-begitu setidaknya.Seperti di jalan Brigjen Soetran yang ikut terendam. Warga berbondong-bondong melihat lokasi banjir. Tak hanga orang dewasa, anak kecil pun ikut melihat lokasi banjir.Padahal, area persawahan di timur jalan Brigjen Soetran juga ikut tergenang banjir. Kawasan persawahan yang tergenang seperti danau. Tanaman warga sebagian tenggelam dan hanya terlihat pucuknya.[caption id="attachment_22135" align=alignnone width=1600]
Merasakan arus banjir di kaki mungilnya/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Akan tetapi ada anak kecil yang bermain air yang menggenang jalan. Memang, bermain air adalah kesenangan bagi sebagian anak.Mereka nampak menciprat-cipratkan air banjir dengan kakinya. Kadang kala senyum kecil terlintas pada wajahnya.Barang kali jika tidak ada orang tua yang mengawasi. Anak kecil itu akan melepas bajunya dan berenang.Tak hanya di jalan Brigjen Sutran, di depan RSUD Dr. Soedomo juga ada anak kecil yang bermain air banjir. Dia menjinjingkan celananya untuk masuk air.Namun, dia dimarahi oleh ibunya. Bagi orang tua membiarkan anaknya bermain air banjir bisa membahayakan keselamatan si anak.Karena tidak berhasil bermain di air, dia menggoda ibunya untuk mencoba kembali bermain di air. Karena ibunya teriak lirih, si anak kecil menjadi tertawa.
Banjir merendam Trenggalek pada Selasa (19/10/2022). Berbagai wilayah di Trenggalek terendam banjir, salah satunya di kawasan jalan Brigjen Sutran.Warga berbondong-bondong melihat lokasi banjir. Tak hanga orang dewasa, anak kecil pun ikut melihat lokasi banjir.
Anak kecil bermain air banjir. Daripada menganggap sebuah bencana, anak kecil cenderung melihat banjir sebagai tempat bermain.Mereka nampak menciprat-cipratkan air banjir dengan kakinya. Kadang kala senyum kecil terlintas pada wajahnya.
Tak hanya di jalan Brigjen Sutran, di depan RSUD Dr. Soedomo juga ada anak kecil yang bermain air banjir. Dia menjinjingkan celananya untuk masuk air.Namun, dia dimarahi oleh ibunya. Bagi orang tua membiarkan anaknya bermain air banjir bisa membahayakan keselamatan si anak.Karena tidak berhasil bermain di air, dia menggoda ibunya untuk mencoba kembali bermain di air. Karena ibunya teriak lirih, si anak kecil menjadi tertawa.
INFO UPDATE BENCANA TRENGGALEK: