Kabar Trenggalek - Meskipun zaman sudah memasuki era revolusi 5.0, tapi kesejahteraan pekerja sektor pendidikan masih belum ada kepastian. Salah satunya, persoalan tambahan penghasilan guru TK Trenggalek.
Hal itu disampaikan oleh Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur, dalam konferensi Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Jawa Timur masa Bhakti 2017-2022 di Hotel Bukit Jaas Permai Trenggalek, Jum'at (16/12).
Emil mengatakan, terkait nasib guru TK di masa Pandemi Covid 19, Pemprov Jatim sudah bersurat kepada pemerintah pusat. Tunjangan profesi guru TK itu tergantung jumlah rombongan belajar (rombel). Dengan bersurat, Emil berharap permasalahan rombel tersebut tidak mengganggu pencairan tunjangan profesi para guru TK.
"Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur, juga tengah berupaya keras memperjuangkan tambahan penghasilan bagi para pejuang pendidikan itu ditengah keterbatasan anggaran yang dimiliki," ujar Emil.
Menurut Emil, tingkatan pendidikan taman kanak-kanak merupakan fase penting dalam jenjang pendidikan. Sangat tidak beruntung jika punya anak tapi tidak disekolahkan di jenjang pendidikan TK. Sebab pondasi pendidikan karakter banyak didapat pada jenjang pendidikan TK.
"Meskipun dengan keterbatasan, para guru mengabdi tanpa batas untuk bangsa dan negara ini. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdiannya," ucap Emil.
"Saat ini kita memasuki era revolusi 5.0. Semuanya serba didekatkan teknologi informasi. Namun sopan santun, etika, budi pekerti tidak bisa diajarkan hanya dengan tekhnologi semua itu ditanamkan oleh para guru," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara, mengatakan misi IGTKI dalam memperjuangkan pendidikan sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
"Tentunya kami sangat mendukung IGTKI Jawa Timur yang tengah menggelar konferensi, apalagi digelar di Trenggalek. Pembangunan sumberdaya manusia masuk pada misi kedua dan ini dilakukan oleh para guru TK yang telah memberikan pondasi bagi generasi penerus kita," jelas Syah.
BACA JUGA: