KBRT – Alih-alih surut, banjir di Dusun Grojogan, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, justru semakin tinggi. Setelah sebelumnya mencapai sebatas betis pria dewasa pada Senin malam (19/05/2025), banjir kini naik hingga seatas pusar orang dewasa saat Selasa pagi (20/05/2025).
Kondisi ini memaksa sejumlah warga untuk membangun tenda darurat di atas atap rumah, menggunakan peralatan seadanya. Mereka terpaksa bertahan di atap demi menghindari air banjir yang sangat dingin, terutama saat dini hari.
“Kali ini banjir lama sekali surutnya. Setelah naik sampai sedada pada dini hari, kini di jalan air masih di atas pusar orang dewasa,” keluh Dimas Heru Prasetyo (23), warga RT 3 Dusun Grojogan, sembari melipat tikar yang ia bentangkan di atas atap sebagai tempat berteduh.
Menurut Dimas, kenaikan air terjadi setelah pukul 01.00 WIB dini hari hingga sekitar pukul 04.00 WIB, saat air mulai berangsur surut secara perlahan. Selama air naik, ia bersama keluarganya mematikan listrik dan menyelamatkan barang penting seperti kompor gas, alat masak, serta tikar ke atas atap rumah.
“Setiap tahun kalau banjir saya selalu ngungsi di atas atap seperti ini, ya bawa mi instan sama kopi saja karena besok hari biasanya sudah ada kiriman nasi bungkus,” ujarnya.
Dimas juga mengingat kembali tragedi banjir yang terjadi pada tahun 2023, di mana seorang lansia yang tinggal dekat rumahnya meninggal dunia karena terseret arus banjir.
“Saya sempat menyapa korban saat dia lewat depan rumah, minta rokok tapi beliau bilang nggak bawa. Tiga hari setelah dinyatakan hilang, korban ditemukan teman saya dalam kondisi meninggal saat memancing,” kenangnya.
Hingga laporan ini ditulis, banjir di Dusun Grojogan masih setinggi pusar orang dewasa, dan penurunan air terjadi secara perlahan. Warga berharap curah hujan segera reda agar situasi kembali kondusif.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz