Daftar Bencana Tanah Longsor Trenggalek
- Lokasi di RT. 01 RW. 01 Dusun Krajan, Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu. Akibatnya, Talud sungai - TPJ dengan panjang 20 meter, tinggi 12 meter, panjang daerah yang rawan terancam ambrol sekitar 50 meter, jarak dari rumah warga sekitar 5 - 6 meter.
- Tebing belakang rumah milik Salamun (55 th) RT. 07 RW. 02, Dusun Krajan, Desa Terbis, Kecamatan Panggul, longsor dengan panjang 35 m tinggi 20 m yang berdampak membahayakan rumah.
- Tebing samping rumah milik Senen (60 th) RT. 09 RW. 05, Dusun Banaran, Desa Terbis, Kecamatan Panggul, longsor dengan panjang 8 m tinggi 10 m yang berdampak membahayakan rumah.
- Tanah milik Bapak Sarko (52 th) retak dengan panjang 35 m lebar 15 cm yang berdampak dapur rumah rusak dengan tafsir kerugian Rp. 4.500.000.
- Tebing depan rumah milik Sriatun, RT. 12 RW. 06, Dusun Banaran, Desa Terbis, Kecamatan Panggul, longsor dengan panjang 5 m tinggi 8 m yang berdampak membahayakan rumah.
- Tembok dan atap ruang tamu milik Sardi, RT. 16 RW. 05, Dusun Petung, Desa Manggis, longsor dengan ukuran 5 x 4 m, tinggi 3 m roboh.
- Tebing belakang rumah Sukidi, RT. 40 RW. 12, Dusun Nginjen, Desa Karangtengah, longsor dengan panjang 25 m tinggi 8 m sehingga membahayakan rumah Sukidi.
- Tanggul jalan Rabatan RT. 40 RW. 12 Dusun Nginjen, Desa Karangtengah, longsor dengan panjang 15 m tinggi 20 m, sehingga untuk roda 4 tidak bisa lewat sementara.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan cuaca di berbagai wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat. Oleh karena itu, BMKG memberi rekomendasi kepada pihak terkait sebagai berikut:
- Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
- Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
- Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.
- Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
- Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
- Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
- Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui Website BMKG https://www.bmkg.go.id.