Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Trenggalek Rawan Bencana, Alat Deteksi Kudu Sering Dicek: Enam Tak Berfungsi

Alat pendeteksi bencana di Trenggalek terus dilakukan pengecekan. Hal ini penting karena Trenggalek rawan bencana. Sehingga, diharapkan bisa berfungsi secara maksimal. 

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek menerangkan sebanyak 6 Early Warning System (EWS) kurang bekerja maksimal. 

Stefanus Triadi Kalaksa BPBD Trenggalek dalam sambungan telepon menerangkan 6 alat tersebut ada status kepemilikannya BPBD Jawa Timur. 

"Tiga EWS lain milik BPBD yang dipasang di Kecamatan Munjungan sementara juga belum berfungsi dikarenakan link tower di Jedeg Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak roboh terkena angin kencang,” jelasnya. 

Enam EWS yang kurang berfungsi itu tersebar di Desa Nglebeng sekitar Pantai Konang Kecamatan Panggul lalu di kawasan pesisir Kecamatan Munjungan.

Tepatnya di Desa Masaran, Masjid Jami dan Mushola Ngadipuro di Desa Craken. EWS di kawasan pesisir ini berfungsi untuk memberi informasi dini potensi bencana tsunami.

Selain empat EWS tsunami yang kurang berfungsi satu EWS tanah longsor yang dipasang di Desa Dawuhan Kecamatan Trenggalek milik ESDM dan satu EWS tanah longsor di Desa Depok Kecamatan Panggul juga dilaporkan tak berfungsi.

Tegas Triadi saat ini pihaknya bersama BPBD Provinsi Jawa Timur tengah mengupayakan perbaikan alat sistem pendeteksi dini bencana itu secara bertahap.

"EWS longsor di Desa Depok hari ini masih dalam tahap perbaikan. Nantinya bakal dilakukan secara bertahap, serta perawatan rutin dan lain sebagainya," katanya.

Kendati ada yang rusak, Triadi memastikan beberapa EWS tsunami yang dipasang di sekitar Hotel Prigi, Balai Desa Karanggandu dan mushola Pantai Karanggongso di Kecamatan Watulimo, serta satu EWS bencana tanah gerak di Desa Sumurup Kecamatan Bendungan masih berfungsi baik.

Demikian pula dengan satu EWS banjir di Kelurahan Kelutan di bantaran Sungai Ngasinan. Selain di Sungai Ngasinan, pemerintah juga memasang satu EWS milik ESDM Provinsi di Desa Jajar Kecamatan Gandusari.

"Untuk tiga EWS di Kecamatan Watulimo milik BMKG, EWS milik BPBD Provinsi di Sumurup dan EWS di Sungai Ngasinan milik BBWS [Brantas] dan lainnya kondisinya normal," ujarnya.