Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Akibat Tanah Longsor di Panggul Trenggalek, 2 Plengsengan Ambrol dan 1 Dapur Rumah Roboh

Kabar Trenggalek - Kabupaten Trenggalek terus dilanda berbagai peristiwa bencana alam. Salah satunya tanah longsor di Kecamatan Panggul, pada Kamis (29/12/2022).Informasi itu disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek. Lokasi jembatan putus yaitu di Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul.Awalnya, pada hari Rabu, mulai pukul 13.15 WIB, sampai dengan pukul 22.35 WIB di Wilayah Kecamatan Panggul diguyur hujan dengan intensitas sedang - tinggi.Ada tiga titik lokasi tanah longsor di Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, yaitu:
  1. RT. 37 RW. 09, Dusun Tempel, Desa Nglebeng. Plengsengan pagar milik Sumadi ambrol dengan panjang 15 m tinggi 3 m.
  2. RW. 032 RW. 11 Dusun Nglumpang, Desa Nglebeng. Plengsengan depan rumah Katmum longsor dengan panjang 12 m, tinggi 3 m.
  3. RT. 031 RW. 10 Dusun Nglumpang, Desa Nglebeng. Dapur rumah roboh milik Miswandi dengan panjang 5 m, tinggi 3 m, lebar 4 m.
Tidak ada korban dalam bencana tanah longsor ini. TRC BPBD, Babinsa, Perangkat Desa dan warga meninjau lokasi kejadian. BPBD Trenggalek mengimbau warga untuk tetap waspada dikarenakan tanah masih labil dan kondisi wilayah Kecamatan Panggul sering hujan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur mengumumkan potensi cuaca ekstrem hingga akhir Desember 2022. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada akan adanya bencana alam di wilayahnya.

Menurut BMKG Jawa Timur, hasil analisis dinamika atmosfer terkini di wilayah Jawa Timur menunjukkan:

  1. Kondisi La Nina yang diprakirakan masih dalam level Sedang selama bulan Desember ini. sehingga berpengaruh cukup signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Wilayah Jawa Timur;
  2. Adanya pola pertemuan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan;
  3. Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya;
  4. Aktifnya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Equatorial Rossby di wilayah Jawa Timur;
  5. Selain itu suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang masih hangat dengan anomali antara +0.5 sld +20C. Hal ini menyebabkan suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.

BMKG Jawa Timur, menyampaikan beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi.

Berbagai bencana itu seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi.