KBRT - Amaliyah adalah sesuatu kebaikan atau ibadah yang dilakukan baik berupa perkataan maupun perbuatan. Pengertian bulan Ramadan adalah bulan yang mulia dimana dalam bulan tersebut diwajibkan untuk berpuasa.
Amalan di bulan Ramadan adalah kebajikan atau amal baik yang dijalankan pada bulan yang mulia, yaitu bulan Ramadan. Berikut penjelasan lengkap terkait amalan di bulan Ramadan dilansir dari buku Puasa Ramadan karya Dewi Qurratul Aeni, S.Ag.
Daftar Isi [Show]
Salat Tarawih
Salat Tarawih adalah sunah yang dikerjakan sehabis salat Isya’ di malam bulan Ramadan sampai tengah malam. Salat Tarawih dapat dikerjakan sendiri tetapi lebih utama dikerjakan berjamaah. Mengenai jumlah rakaat salat Tarawih ada yang mengerjakan 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat, ada yang 8 rakaat ditambah 3 rakaat.
Bilangan dari Salah Tarawih sangat beragam, hal ini terjadi sejak masa Rasulullah saw. dalam hadis kita semua dianjurkan supaya memperbanyak amal baik, amal salat maupun amal yang lainnya di bulan Ramadan. Masalah ketentuan rakaat dan bacaan dalam Salat Tarawih tidak ada ketentuan yang pasti, melainkan berdasarkan pada salah satu pendapat di atas yang kita yakini.
Jika puasa adalah jihad di siang hari, sedangkan salat Tarawih adalah jihad di malam harinya bulan Ramadan. Puasa dan salat Tarawih saling berkaitan, tidak ada salat Tarawih tanpa puasa. Begitu juga puasa tanpa salat Tarawih juga kurang kebaikannya.
Salat Witir dan Salat Malam Lainnya
Salat witir adalah salat sunah yang jumlah rakaatnya ganjil, sedikitnya 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat. Cara mengerjakan salat witir yaitu 2 rakaat salam dilanjutkan 1 rakaat terus salam.
Boleh juga dengan 3 rakaat sekaligus dengan satu salam. Waktu salat witir adalah sesudah mengerjakan salat isyak sampai fajar. Salat witir merupakan penutup salat sunah malam, bila kita ingin mengerjakan salat tahajud sebaiknya menunda dulu salat witirnya.
Namun, jika kita khawatir tidak dapat bangun malam sebaiknya melaksanakan salat witir di awal waktu. Hal ini dilaksanakan oleh sahabat Abu Bakar. Beliau terbiasa melaksanakan salat witir diawal waktu. Seseorang yang telah melaksanakan salat sunah tersebut untuk yang kedua kali walaupun setelah bangun tidur dan telah melaksanakan salat tahajud.
Iktikaf
Iktikaf adalah diam atau duduk di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Orang yang hendak beriktikaf hendaklah membaca niat iktikaf serta suci dari hadas dan najis. Hukum iktikaf adalah sunah pada setiap waktu, lebih utama lagi di bulan Ramadan, lebih-lebih tanggal 20 hingga akhir Ramadan.
Menahan Lidah dan Anggota Badan dari Perbuatan yang Sia-Sia
Selain tidak makan dan minum, orang yang berpuasa juga harus menghindari perbuatan tercela, kapan saja dan di mana saja. Adapun perbuatan tercela yang harus dihindari antara lain bergunjing (gibah) adalah mengomongkan perbuatan orang lain yang tidak perlu, mengadu domba merupakan suatu perkataan yang dapat mengakibatkan
orang lain bermusuhan, berdusta adalah mangatakan perkataan yang tidak sebenarnya atau tidak jujur, berkata kotor adalah mengatakan kata-kata yang tidak sopan. Misal bercanda yang berlebihan dan sebagainya
Sedekah dan Infak
Sedekah adalah memberikan suatu barang atau harta benda dengan tidak mengharapkan imbalan apapun, namun semata-mata hanya mengharap pahala dari Allah swt. Sedekah bisa diberikan kapan saja dan di mana saja, akan tetapi paling utama dilakukan di bulan Ramadan.
Dalam hidup sehari-hari, kita harus membiasakan sedekah. Sedekah dapat menghindarkan diri kita dan keluarga dari hal-hal yang buruk atau yang tidak kita inginkan. Bersedekah itu menurut kemampuan kita, karena Allah swt. tidak pernah menentukan atau menuntut jumlah atau nominalnya, sedikit atau banyak yang penting dari keikhlasan kita dalam bersedekah.
Tadarus Al-Qur’an
Tadarus atau membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadan sangat dianjurkan dan mendapatkan pahala lebih banyak daripada bulan lainnya. Membaca Al-Qur’an harus dengan tartil, yaitu perlahan-lahan sesuai dengan ilmu tajwidnya. Ilmu Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan makharijul hurufnya agar mendapat pahala dari Allah swt.
Sabda Nabi saw. di atas adalah pahala membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan. Semua kebaikan di bulan Ramadan akan dilipatgandakan pahalanya. Sehingga kita semua dianjurkan di bulan Ramadan untuk selalu meningkatkan amal ibadah kita.
Di bulan Ramadan lebih diutamakan membaca Al-Qur’an secara berjamaah karena bisa saling mengingatkan dan mengkoreksi bacaan jamaah lainnya sehingga kesalahan bacaan segera bisa diperbaiki. Dengan membaca berjamaah juga merupakan syiar Islam yang nyata.
Kabar Trenggalek - Pendidikan
Editor:Zamz