Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

70% Pecandu Judi Online Merupakan Seorang Berpendidikan Tinggi?

KBRT - Berdasarkan survei tingkat nasional yang dibahas dalam podcast Malaka Cinematic Podcast bersama dr. Kristiana Siste Kurniasanti, seorang psikiater adiksi, 70% diantara para pecandu judi online merupakan seseorang yang berpendidikan tinggi.

ADVERTISEMENT

 

Dalam podcast yang berdurasi 1 jam 52 detik tersebut, dr. Kristiana menjelaskan bahwa kecanduan judi online merupakan sebuah disaster nasional (bencana nasional). Beliau mengatakan bahwa kecanduan judi online merupakan sebuah gejala medis yang harus segera ditangani.

 

Tidak hanya dalam segi medis, pemerintah juga harus aktif untuk mencegah kebiasaan yang satu ini. Beliau juga menambahkan, bahwa kecanduan judi, gaming, dan narkoba berada di level dopamine rush yang sama.

 

Hal tersebut, menunjukkan bahwa judi, memiliki efek kecanduan yang berbahaya sama dengan kecanduan narkoba. dr. Kristiana mengatakan bahwa kecanduan judi online dapat berdampak besar bagi lingkungan sekitarnya.

 

Dalam perbandingan yang beliau sebutkan, satu orang yang berjudi, dapat berakibat pada 7 orang yang ada di sekitarnya. Hal tersebut, menjadi gambaran bagi kita seberapa berefeknya kecanduan judi online pada lingkungan sekitarnya.

 

dr. Kristiana juga menjelaskan ada beberapa kriteria orang sudah mulai kecanduan akan judi online. Berikut adalah beberapa rincian nya:

 

Lost of Control

Seseorang berada pada kriteria ini, ketika seseorang sudah tidak bisa mengontrol kebiasaan berjudi mereka. Mereka, akan melakukan judi dimanapun dan apapun kondisinya, seperti bangun tidur, sedang bekerja, bahkan ketika ekonominya sedang terpuruk, mereka akan tetap melakukan judi.

 

Meningkatkan Prioritas Untuk Berjudi

Seseorang berada pada kriteria ini, ketika mereka lebih mementingkan untuk berjudi dari pada kebutuhan hidup mereka.

 

ADVERTISEMENT

Dampak Negatif Tetap Diteruskan

Kriteria ini merupakan bagian yang paling parah, ketika seseorang sudah masuk kedalam kriteria ini, mereka akan menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan berjudi mereka.

 

Untuk bisa disebut sebagai pecandu judi online, seseorang harus memenuhi ketiga kriteria tersebut sesuai yang dijelaskan dr. Kristiana.

 

Dr. Kristiana juga menambahkan, bahwa lonjakan pecandu judi online ini, salah satu penyebabnya adalah Covid 19. Ketika semua orang tidak bisa kemana-mana dan keuangan menurun sebagian orang tersebut akhirnya mencoba untuk melakukan judi online.

 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dr. Kristiana, survei tingkat nasional yang beliau jalankan menangkap data, bahwa 70% penjudi online merupakan sesorang berpendidikan tingkat tinggi.

 

Hal ini, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, tidak menjamin bahwa seseorang akan terhindar dari kecanduan judi online. Beliau juga mengatakan, bahwa judi online tidak mengenal kalangan bawah, menengah, maupun atas.

 

Terdapat satu pasien nya, yang mengatakan bahwa dia menghabiskan 3 hari sebanyak Rp 9 miliar. Hal tersebut, menjadi gambaran bagi kita bahwa seseorang yang berada di kalangan menengah dan atas, juga dapat terjerumus kedalam lingkaran setan yang satu ini.

 

Dalam survei yang beliau lakukan, terdapat sebuah fakta yang sangat menarik. Dalam survei tersebut, semakin sering seseorang melihat sebuah iklan judi online maka semakin tinggi pula resiko seseorang tersebut terjerumus dalam kecanduan judi online.

 

Sesuai apa yang dikatakan dr. Kristiana, terdapat beberapa faktor yang dapat membentengi kita dari kecanduan judi online. Faktor-faktor tersebut, adalah sifat mau berproses, mau menghadapi masalah, dan mau bekerja keras.

 

Dengan mengerti dan memahami cara berproses mulai dari awal, dapat membantu kita terhindar dari kecanduan judi online.

ADVERTISEMENT
Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Dukung Kami

Kabar Trenggalek - Pendidikan

Editor: Zamz