Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

12 Jenis Tukang Rewang Mantenan di Trenggalek

Tiap kali menggelar hajatan pernikahan, biasanya yang punya hajat akan melibatkan saudara, kerabat, dan tetangga. Hal ini sudah menjadi tradisi di Trenggalek, terutama di daerah pedesaan dan yang masih kental dengan tradisinya.

Umumnya, ada 12 jenis tukang rewang mantenan di Trenggalek. Tiap-tiap bagian akan memiliki tugas atau job desc-nya masing-masing. Sehingga mantenan atau hajatan pernikahan bisa berjalan dengan baik dan sistematis.

Perlu diketahui, dalam tradisi masyarakat Trenggalek, membantu tetangga saat ada hajatan pernikahan disebut rewang. Yang mana dalam tradisi rewang ini termasuk budaya gotong-royong yang begitu kental di masyarakat. Sebuah budaya mahal yang jarang ditemui di negara-negara lain.

Biasanya sebelum hajatan pernikahan dilangsungkan, beberapa hari sebelumnya para saudara, kerabat, dan tetangga akan berkumpul di rumah yang punya hajat. Pada saat kumpulan itu akan ada pembagian tugas.

Sebagai anggota masyarakat yang hidup di pedesaan, ikut tradisi rewang merupakan salah satu kewajiban yang sulit ditinggalkan. Bahkan tak hanya sebagai kemanusiaan, beberapa orang takut hukum sosial. Yakni saat tidak ikut rewang, suatu saat ada hajatan juga tidak akan dibantu.

1. Terima Tamu

Di depan pintu masuk tempat hajatan ada orang duduk berjejer dengan rapi. Mereka akan menyambut dan menyalami sembari melontarkan senyuman hangat kepada siapapun yang datang.

Di bagian terima tamu biasanya diisi oleh keluarga yang punya hajat. Kemudian ada juga tetangga dekat dan para orang tua yang sudah sepuh.

2. Berjonggo atau Sesepuh

Berjonggo atau sesepuh adalah tetua adat atau orang yang dianggap sebagai sesepuh desa. Pujangga akan duduk di dekat tempat tamu hajatan pernikahan.

Mereka juga akan menyalami dan menyambut tamu yang datang. Tanpa kehadiran mereka, suatu hajatan pernikahan akan terasa kurang lengkap. Bahkan hajatan tidak berlangsung tanpa kehadiran mereka.

Berjonggo juga sudah mulai aktif menjalankan tugasnya sebelum hajatan pernikahan dimulai. Mereka adalah orang yang membuat kembar mayang, karena tidak bisa dibuat oleh sembarang orang.

Bisa dikatakan berjonggo adalah sesepuh yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Saat hujan turun, mereka akan merapalkan doa-doa agar segera reda.

3. Peladen Mbarep

Peladen Mbarep adalah bagian rewang yang mempersilahkan tamu duduk. Bagian mereka ibarat pemandu bagi tamu.

Saat makanan dan minuman sudah datang, mereka yang akan menyuguhkan pada tamu. Kemudian mempersilahkan makan dan minum.

4. Peladen atau Sinoman

Peladen atau sinoman adalah bagian rewang yang bertugas membawa makanan dan minuman dari dapur menuju tempat tamu. Posisi ini kebanyakan diisi oleh anak muda laki-laki yang memiliki tenaga banyak dan masih kuat.

Peladen terlihat paling sibuk wira-wiri membawakan makanan dan minuman yang dibawa dengan nampan. Paling sibuk saat tamu berdatangan dalam jumlah banyak.

5. Tukang Masak

Tukang masak merupakan bagian rewang dalam hajatan yang memiliki peran vital. Merekalah orang-orang yang berjibaku dengan panasnya dapur untuk mengolah bahan pangan menjadi makanan lezat untuk disuguhkan pada tamu dan pada orang yang rewang.

Di bagian tukang masak juga akan dipecah menjadi beberapa divisi. Antara lain divisi adang sego (memasak nasi), kelan jangan (memasak lauk), dan nggodok wedang (membuat minuman seperti kopi).

Mereka adalah orang hebat yang perannya sering kali tidak kelihatan. Di saat para rewang lain memakai busana rapi dan mengenakan wangian, justru mereka orang yang memakai busana rombeng dengan bau keringat dan kotor karena berjibaku dengan dapur.

6. Craki

Berbeda dengan tukang masak, craki adalah bagian rewang yang menata nasi dan lauk di atas piring. Bisa dikatakan merekalah orang yang berperan menata estetika makanan sebelum disajikan ke tamu.

Selain menata nasi dan lauk untuk para tamu hajatan pernikahan, mereka juga yang menyiapkan makanan untuk pera rewang.  Sama seperti tukang masak, bagian craki juga termasuk yang tidak kelihatan di balik hingar bingar hajatan pernikahan.

7. Tukang Catet

Arisan tidak lepas dari tradisi hajatan pernikahan. Karena dalam hajatan pernikahan banyak orang yang datang dan memberikan amplop, maka ada bagian tukang catet untuk menerima dan mencatat nama beserta nominal uang yang diberikan oleh tamu.

Tukang Catet berada di posisi depan, dekat dengan tempat tamu duduk. Peran tukang catet sangat vital, mereka bertugas memastikan nama, alamat, dan nominal dalam sesuai dengan isi amplop. Sehingga yang punya hajat bisa mengetahui nominal berapa untuk dikembalikan saat tamu mereka ada yang menggelar hajatan di kemudian hari.

8. Trimo Gawan

Trimo gawan adalah orang yang bertugas menerima gawan atau bawaan dalam Bahasa Indonesia. Biasanya gawan dibawa oleh tamu wanita, dan untuk isinya bisa sangat beragam. Mulai dari mie, beras, gula, jajanan, dan lain-lain.

Selain menerima, mereka juga bertugas untuk mencatat nama, alamat, dan isi gawan yang dibawa tamu. Kemudian mereka juga yang akan mengisi tas/keranjang yang dibawa tamu dengan asulan.

9. Batur Manten

Sebelum hajatan pernikahan dimulai, calon mempelai laki-laki harus datang di malam harinya. Mereka juga akan membawa teman, yang kemudian disebut batur manten.

Selama menginap di sekitar rumah mempelai perempuan, batur manten yang mengurusi kebutuhan calon mempelai laki-laki. Semisal membawakan berkas-berkas pernikahan dan baju ganti.

10. Domas

Domas kalau sama seperti bridesmaid dan groomsmen dalam pernikahan modern. Bedanya, domas memakai busana adat jawa.

Puncak acara pernikahan di Jawa ada yang namanya jemuk. Yang merupakan saat ritual pertemuan mempelai laki-laki dan perempuan menuju singgasana.

Saat kedua mempelai bertemu, mereka akan disertai iringan yang membawa kembar mayang. Domas memiliki peran untuk membawa kembar mayang tersebut. Domas laki-laki akan mengiringi mempelai laki-laki dan doman perempuan akan mengiringi mempelai perempuan.

Posisi domas dalam hajatan pernikahan di Trenggalek diisi oleh dengan anak muda yang belum menikah. 

11. Unyil

Unyil adalah anak perempuan yang turut duduk di samping mempelai saat tradisi pernikahan berlangsung. Unyil akan memakai balutan busana Jawa dan membawa kipas.

Bagian unyil dalam hajatan pernikahan diisi oleh anak kecil. Usianya sekitar 8-12 tahun.

12. Moden Manten

Moden manten adalah tokoh agama yang memandu ritual pernikahan. Mereka juga yang mengarahkan mempelai laki-laki dan perempuan harus bagaimana. Seperti mencuci kaki mempelai laki-laki, sungkeman, dan membacakan doa-doa kebaikan.

Demikian 12 jenis tukang rewang mantenan di Trenggalek yang dapat penulis bagikan. Sebagai catatan, meski dalam satu kabupaten, di setiap kecamatan dan desa bisa memiliki sebutannya sendiri-sendiri.

Terima kasih sudah membaca artikel di Kabar Trenggalek. Semoga ulasan tentang '12 Jenis Tukang Rewang Mantenan di Trenggalek' ini bisa bermanfaat untuk Anda semua.