Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Ziarah Makam Sesepuh, Relawan Kotak Kosong Trenggalek Gaungkan Pendidikan Politik

Relawan Kotak Kosong Trenggalek menggelar kegiatan ziarah ke makam sesepuh yang pernah menjadi pemimpin di Bumi Menak Sopal. Ziarah ini dimulai dari Makam Mbah Kawak, kemudian dilanjutkan ke Makam Menak Sopal, Makam Kanjeng Jimat, hingga Makam Mbah Mesir.

"Ziarah makam ini menjadi pengingat bahwa para leluhur sangat mencintai rakyatnya," ujar Imam Bahrudin, perwakilan relawan Kotak Kosong Trenggalek, Sabtu (tanggal). Menurut Imam, kecintaan para pemimpin terdahulu kepada rakyatnya ditunjukkan dengan selalu mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. "Teladan ini yang harus kita jaga dan jadikan prinsip dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.

Imam juga menyebutkan bahwa ziarah tersebut dilaksanakan untuk memohon ridho Allah agar Pilkada Trenggalek berjalan dengan aman dan damai, serta agar kemenangan untuk kotak kosong dapat tercapai. "Target kemenangan kami tetap menjadi semangat utama, ini juga merupakan bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut, Imam menekankan bahwa kotak kosong dalam Pilkada ini bukan sekadar pilihan tanpa makna. "Pilkada ini bukan hanya ada satu pasangan calon, tetapi juga ada kotak kosong sebagai kompetitor," tegasnya. Hal ini, menurutnya, masih belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat, dan relawan kotak kosong menggunakan momen ini untuk mengedukasi masyarakat tentang politik dan demokrasi.

Imam menyampaikan kekhawatirannya terkait kurangnya pendidikan politik di masyarakat, yang bisa berujung pada kefakuman demokrasi dan kemunduran demokrasi di Trenggalek. Oleh karena itu, relawan kotak kosong terus memberikan edukasi, terutama dengan menyasar pemilih pemula. "Kami fokus memberikan sosialisasi dari pintu ke pintu, tidak dilakukan secara besar-besaran, tetapi lebih kepada pendekatan personal," ungkapnya.

Salah satu target utama dari relawan kotak kosong adalah kalangan pemilih pemula. "Banyak anak muda yang masih kurang memahami hak dan pentingnya demokrasi, ini yang kami tekankan dalam setiap kegiatan sosialisasi," pungkas Imam.

Editor:Bayu Setiawan