Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Wujud Rasa Syukur, 1000 Lodho Khas Trenggalek Diarak Kampung

Kabar Trenggalek - Siapa yang tak kenal dengan makanan khas Trenggalek ayam lodho? Makanan yang identik dengan bumbu kaya rempah itu, menghasilkan rasa gurih pedas itu pada bagian daging ayam.

Umumnya, masyarakat menggunakan ayam lodho khas Trenggalek untuk hajatan tertentu. Namun, seiring berkembangnya waktu, lodho menjadi bagian dari kuliner khas Bumi Menak Sopal Trenggalek.

Uniknya, di Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan itu, sebelum ayam lodho masuk, makanan santapan diarak keliling kampung (desa) terlebih dahulu.[caption id="attachment_18716" align=aligncenter width=1296]Warga Desa Kedungsigit Kedungsigit menyangga tumpeng lodho Warga Desa Kedungsigit Kedungsigit menyangga tumpeng lodho/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Arakan lodho itu juga dibarengi dengan tampilan kebudayaan masyarakat yang unik, bahkan baju adat jawa menjadi hiasan khusus dalam arakan lodho.Arys Widagdo, Kepala Desa Kedungsigit, mengungkapkan bahwa arak-arakan 1000 lodho itu dalam rangka bersih Desa dan peringatan HUT-RI Ke-77."Sebagai wujud syukur masyarakat kedungsigit dalam memperingati bersih desa dan hari kemerdekaan," ungkap Arys saat ditemui.Arys menjelaskan, alasan dipilih lodho yang menjadi ikon arak-arakan bersih desa, karena sumber ekonomi masyarakat, salah satunya dari berjualan lodho khas kedungsigit.[caption id="attachment_18714" align=aligncenter width=1296]Tumpeng lodho raksasa dalam karnaval di Desa Kedungsigit Tumpeng lodho raksasa dalam karnaval di Desa Kedungsigit/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]"Setiap Rukun Tetangga [RT], kami memberi pengumuman untuk membawa 40 lodho dari 29 RT dan Pemdes membantu 100 lodho, jadi jumlahnya 1000 lodho lebih," tegas Arys.Tak hanya lodho saja yang jadi arak-arakan, namun tak luput dari kekayaan alam Desa Kedungsigit berupa hasil bumi menjadi hajat khusus sebagai bentuk sedekah bumi masyarakat.Arys menyampaikan, di Desa Kedungsigit banyak menyimpan kekayaan alam yang bertahun tahun menopang masyarakat dari palawija, sayur, buah, dan ternak ayam petelur."Semoga hajat masyarakat dalam bersih desa ini bisa menjadikan ladang bertambahnya hasil bumi dan menumbuhkan nilai ekonomi seperti slogan kami 'Sigit Bangkit'," ujar Arys.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *