Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Waspada, Watulimo Jadi Jujukan Peredaran Gelap Narkoba 

Kecamatan Watulimo, Trenggalek tak hanya memiliki keindahan wisata pantai. Watulimo juga memiliki wilayah yang rawan terdapat peredaran gelap narkoba jenis sabu-sabu.

Watulimo jadi jujukan peredaran gelap narkoba itu bukan tanpa dasar. Hal itu sesuai dengan paparan Badan Narkotika Nasional (BNN) Trenggalek, jelang menghitung hari menuju tahun baru 2024. 

Kepala BNNK Trenggalek, Suharsi, menerangkan hal tersebut saat konferensi pers akhir tahun 2023. Katanya, dari pengamatan beberapa kali di wilayah Watulimo terindikasi banyak penyalahgunaan narkoba

"Penyelidikan dan pengamatan kami yang beberapa kali turun langsung memang, mohon maaf, ada indikasi banyaknya penyalahgunaan di wilayah Watulimo," terangnya kepada awak media.

Berdasarkan temuan dari BNN Trenggalek, memastikan wilayah Watulimo menjadi zona merah narkoba. Dengan demikian, BNN bakal lebih menggalang pencegahan secara masif. 

"Jadi Watulimo memang zona merah untuk Kabupaten Trenggalek, makanya kami akan lebih fokus ke sana ya. Memang mindset kita saat ini adalah pencegahan termasuk rehabilitasi," tegasnya. 

Lanjutnya, penyalahgunaan narkoba berawal dari ketidak tahuan. Hal itu yang akan menjadi fokus BNN untuk melakukan pencegahan. Sehingga wilayah yang banyak nelayannya itu bisa bersih dari peredaran gelap narkoba.

"Karena apapun saudara kami yang menyalahgunakan narkoba, memang berawal dari ketidaktahuan. Makanya saya akan lebih gencarkan fokus di wilayah Watulimo," paparnya.

BNNK Trenggalek pada tahun 2023 mendapatkan ranking nomor 5 dari bawah di Jawa Timur, terkait ungkap kasus Narkoba yang dilakukan. Dengan ungkap kasus yang minim, Suharsi mengklaim tidak santai-santai, namun digencarkan pencegahan, dan deteksi dini. 

Kegiatan deteksi dini yaitu dengan cara melakukan tes urine secara acak dan  mendadak kepada instansi pemerintah sebanyak 224 pegawai, pendidikan 3 tempat, masyarakat di 5 tempat dengan sasaran 87 orang.

"Tahun 2023 kami melakukan tes urine terhadap 381 orang. Dari jumlah itu, alhamdulillah hasil deteksi dini secara acak dan mendadak, hasilnya semua negatif narkoba untuk di wilayah Trenggalek," ujarnya.