Oleh: Wulan Agma Pratiwi*
Siapa yang tidak tahu makanan lezat berkuah seperti seblak? Kata seblak berasal dari Bahasa Sunda yaitu nyeblak yang berarti mengagetkan.
Seblak adalah makanan yang memiliki rasa gurih dan pedas, yang terbuat dari kerupuk kemudian dicampur dengan berbagai topping. Bumbu seblak terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabe rawit, kencur, serai, kemiri, garam, gula, merica. penyedap, dan sebagainya.
Selain itu, ada tambahan berbagai topping menarik seperti aneka frozen food stik ikan, chikuwa, fishroll, crab stick, dumpling, sayap ayam, kepala ayam, ceker ayam, kerupuk warna-warni, mie, bakso ikan sayur goreng, baso cumi, sosis, cuanki lidah, berbagai sayuran, jamur enoki, dan lain-lain.
Topping ini dipilih bebas oleh para penikmat seblak apabila mereka memilih prasmanan. Sebagian besar warung seblak selalu ramai pengunjung, kebanyakan diisi anak muda yang sangat menyukai rasa pedas.
Namun siapa sangka di balik rasa lezatnya, seblak menjadi penyebab berbagai penyakit yang berbahaya. Karena seblak mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein.
Lalu apa saja akibat jika makan seblak terlalu sering? Menurut hasil penelitian terbaru dari jurnal yang berjudul “Pengaruh Makanan Seblak terhadap Kesehatan Tubuh” yang dibuat oleh Dhimas Wahyudi, dkk dari Universitas Pamulang menunjukkan bahwa seblak dapat membawa tiga dampak negatif yaitu”
Daftar Isi [Show]
1. Gangguan Pencernaan
Bahan pedas pada seblak dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan masalah pencernaan seperti mulas, diare, dan sakit perut.
Rasa pedas yang tinggi pada bumbu pedas pada seblak menyebabkan sakit perut dan sakit maag pada orang yang sangat sensitif terhadap makanan pedas.
2. Hipertensi
Asupan natrium yang tinggi pada Seblak dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko hipertensi. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan jantung, meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.
3. Risiko Obesitas
Seblak memiliki kalori, lemak, dan natrium yang dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Sering mengonsumsi makanan berkalori tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Kandungan MSG (monosodium glutamate) yang biasa digunakan pada bumbu seblak berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit hipertensi atau darah tinggi.
Konsumsi makanan olahan yang tinggi kalori dan natrium juga merupakan faktor risiko utama obesitas, penyakit jantung, dan hipertensi.
Sebaik-sebaiknya meminimalisir penyakit dalam tubuh adalah menghindari mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak menyehatkan.