KBRT - Konflik batin, yaitu pergulatan antara nilai, keyakinan, atau emosi yang saling bertentangan, bukan hanya menyerang sisi psikologis seseorang. Lebih dari itu, konflik ini dapat merembet ke kesehatan fisik, menyebabkan berbagai gangguan yang merugikan tubuh.
Bagaimana konflik batin memengaruhi kesehatan fisik? Berikut penjelasannya, yang dirangkum dari buku Dialektika Kesehatan karya Intan Andini:
1. Stres Kronis Merusak Sistem Kardiovaskular
Ketegangan emosi akibat konflik batin bisa memicu stres kronis, yang berdampak langsung pada kesehatan jantung. Produksi hormon kortisol yang berlebihan dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan sirkulasi darah.
2. Menurunnya Sistem Kekebalan Tubuh
Konflik batin yang tak kunjung terselesaikan dapat melemahkan sistem imun tubuh. Stres kronis membuat tubuh kesulitan melawan infeksi, memperlambat proses penyembuhan, dan meningkatkan risiko penyakit serius.
3. Peradangan dan Penyakit Autoimun
Penelitian menunjukkan hubungan antara konflik batin dan peningkatan peradangan dalam tubuh. Hal ini dapat memicu penyakit autoimun seperti lupus, arthritis, atau penyakit Crohn, yang memperburuk kondisi kesehatan.
4. Gangguan Pencernaan dan Metabolisme
Konflik batin sering kali berdampak pada sistem pencernaan. Gangguan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), maag kronis, atau bahkan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia dapat dipicu oleh stres yang berkepanjangan.
5. Nyeri Kronis Akibat Ketegangan Otot
Ketegangan emosional biasanya diikuti oleh ketegangan fisik. Konflik batin yang berlangsung lama dapat menyebabkan sakit kepala tegang, nyeri punggung, atau ketegangan otot lainnya, yang sulit diatasi jika akarnya tidak ditangani.
Menghadapi konflik batin memerlukan pendekatan holistik, yang mencakup perhatian pada kesehatan mental dan fisik secara bersamaan. Dengan memahami keterkaitan antara pikiran dan tubuh, kita dapat mengambil langkah-langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh.
Kabar Trenggalek - Kesehatan
Editor:Bayu Setiawan