Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Sering Dianggap Serangan Jantung, dr. Tirta Bagikan Tips Mengatasi GERD

Trenggalek - Rasa sakit yang disebabkan oleh naiknya asam lambung sering kali disalahartikan sebagai serangan jantung. Hal ini disebabkan oleh nyeri yang menjalar ke dada, mirip gejala serangan jantung.

Dalam sebuah episode podcast yang dipandu Raditya Dika, dr. Tirta memberikan penjelasan mendalam mengenai asam lambung dengan gaya khas dan menarik. Ia membahas penyebab, dampak, dan cara menjaga kesehatan lambung sehari-hari.

Menurut dr. Tirta, asam lambung adalah bagian penting dari sistem pencernaan. 

“Asam lambung adalah hal yang normal dan dimiliki setiap orang,” jelasnya. 

Lambung secara alami memproduksi asam dengan pH sekitar 3,5 untuk menghancurkan bakteri yang masuk melalui makanan.

Naiknya asam lambung biasanya terjadi ketika seseorang melewatkan jam makan. Lambung tetap memproduksi asam sesuai jadwal, yang berpotensi fatal jika tidak ada makanan untuk dicerna. 

“Asam lambung itu keluar sesuai jadwal, seperti Google Calendar,” canda dr. Tirta.

Jika kondisi ini berlanjut, bisa menyebabkan heartburn atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Salah satu gejala GERD adalah perubahan warna dahak menjadi kuning atau hijau akibat pengaruh asam lambung.

Dr. Tirta menekankan pentingnya pola makan teratur untuk menjaga kestabilan asam lambung. Masalah lambung umumnya terkait erat dengan gaya hidup dan pola makan. Jika tidak ditangani, lambung dapat mengalami kerusakan serius hingga berlubang. 

“Lambung bisa mengalami kerusakan parah, bahkan sampai bolong,” ungkapnya.

Kerusakan lambung juga dapat menyebabkan komplikasi serius yang memerlukan operasi besar. Dr. Tirta menyarankan agar makan dalam porsi kecil namun sering. Penundaan makan dan porsi berlebihan perlu dihindari untuk menjaga kesehatan lambung. 

“Penyakit lambung tidak mematikan, tetapi bisa menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan,” tambahnya.

Selain itu, olahraga berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Ia menganjurkan olahraga rutin minimal 150 menit per minggu dengan intensitas cukup. Olahraga yang dilakukan harus cukup intensif sehingga jantung berdebar dengan detak di atas 90-100 BPM.

Editor:Tri