Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Viral Patok Iuran Mobil Siaga Rp50 Ribu/KK, Panitia dan Kades Sukowetan Bakal Revisi

  • 17 Mar 2025 12:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Panitia dan Kepala Desa berencana merevisi surat pemberitahuan terkait pengadaan Mobil Siaga di Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek.  

    Poin-poin yang akan direvisi meliputi penghapusan patokan minimal sumbangan sebesar Rp50 ribu. Selain itu, panitia akan menekankan dalam surat pemberitahuan bahwa partisipasi dalam pengadaan mobil siaga bersifat sukarela.  

    "Sumbangan, nanti bahasanya seperti itu. Sebagai cara memperjelas dan mengantisipasi pemahaman yang keliru, kami siap meluncurkan surat yang menegaskan bahwa sumbangan bersifat sukarela dan tidak dipatok," ujar Kepala Desa (Kades) Sukowetan, Sururi.

    Kades Sururi mengakui bahwa penetapan nominal Rp50 ribu per Kartu Keluarga (KK) dalam surat pemberitahuan sebelumnya dapat menimbulkan kesalahpahaman.  

    "Memang dalam surat sebelumnya ada penyebutan nominalnya," ucapnya.  

    Oleh karena itu, Sururi menegaskan bahwa surat pemberitahuan akan direvisi guna menghindari kesalahpahaman di masyarakat.  

    "Jadi untuk memperjelas, karena kesalahpahaman itu sangat wajar terjadi di masyarakat. Kami akan membuat surat yang intinya merevisi surat sebelumnya yang dikeluarkan oleh panitia pengadaan mobil siaga," jelasnya.  

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Kades Sururi berencana untuk merevisi surat pemberitahuan tersebut pada Senin (17/3/2025), bertepatan dengan rapat tahunan menjelang Idulfitri.  

    "Setiap menjelang Idulfitri, kami mengumpulkan RT/RW untuk membahas beberapa hal yang perlu dilaksanakan di desa. Alhamdulillah, Senin itu bertepatan dengan pertemuan tersebut, sekaligus kami akan merembukkan masalah ini," tambahnya.  

    Sementara itu, Ketua Panitia, Purwito, mengatakan bahwa polemik iuran mobil siaga di Sukowetan hanyalah kesalahpahaman. Menurutnya, rencana pengadaan mobil siaga hingga pembentukan panitia merupakan hasil dari musyawarah desa (musdes).  

    Dalam musyawarah tersebut, warga sepakat untuk membeli mobil siaga baru karena mobil yang lama sudah rusak. Purwito menilai bahwa mobil siaga yang rusak itu sebelumnya telah banyak membantu warga, terutama dalam kondisi darurat.  

    "Ketika masyarakat ingin menjemput pasien dari rumah sakit Tulungagung ke Trenggalek, biayanya cukup besar. Dengan adanya mobil siaga, warga bisa terbantu. Memang kami tidak memberikan bantuan dalam bentuk uang, tetapi setidaknya kami membantu dalam hal tenaga," jelasnya.  

    Terkait rencana revisi surat pemberitahuan, Purwito mengaku tidak keberatan. Menurutnya, warga boleh menyumbang jika berkenan, tetapi tidak ada kewajiban.  

    "Mobil siaga ini nantinya akan digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat Desa Sukowetan. Harapannya, Desa Sukowetan tetap kompak dan rukun dalam menjalankan kegiatan sosial," pungkasnya.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zuhri

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf