KABARTRENGGALEK.com - Warga yang mengikuti vaksinasi Covid-19 memenuhi Gedung Serbaguna, Trenggalek. Vaksinasi Covid-19 dosis 1 Astra Zeneca tersebut menimbulkan kerumunan massa. Terkait hal ini, pihak Kodim Trenggalek dan Puskesmas Trenggalek mengakui adanya miskomunikasi antar penyelenggara dan pelaksana di lapangan, selasa (24/08).
Menanggapi kerumunan massa ini, Komandan Kodim 0806 Kabupaten Trenggalek, Letkol Arh Uun Samson Sugiharto, memberi penjelasan. Uun mengakui adanya miskomunikasi antara pihak Kodim Trenggalek sebagai penyelenggara dan pihak Puskesmas sebagai pelaksana vaksinasi Covid-19.
"Kodim Trenggalek telah menerima vaksin merk Astra Zeneca pada bulan mei. Ini kami laksanakan tadi dan Dinkes juga sama melaksanakan vaksinasi. Namun karena miskomunikasi dengan empat pilar yang terjadi di lapangan, masyarakat peminat vaksinasi membludak," ucap Uun.
Sebelumnya, pada hari senin (23/08) tersebar poster informasi “Vaksinasi Covid-19 dosis 1 Astra Zeneca” dari akun instagram Puskesmas Trenggalek (@puskesmas.trenggalek). Sasaran vaksinasi tersebut adalah masyarakat dengan kuota 420 dosis. Namun, ketika proses vaksinasi, jumlah warga yang datang mencapai 1000 peserta lebih.
Uun menjelaskan, miskomunikasi antar penyelenggara dan petugas itu terkait pendaftaran dan pendataan peserta vaksin Covid-19. Pendaftaran peserta vaksinasi Covid-19 dilakukan secara langsung/offline di Gedung Serbaguna Trenggalek. Miskomunikasi tersebut mengakibatkan jumlah warga yang datang ke lokasi vaksinasi menjadi membeludak karena tidak terdata sebelumnya.
"Seharusnya kita sudah tahu (warga yang akan divaksin) by name by addres. Jadi masyarakat calon penerima vaksinasi kapan datangnya dan tidak menyebabkan kerumunan karena membludaknya peminat," ungkap Uun.
Menghadapi kerumunan massa dalam vaksinasi Covid-19 itu, pihak Kodim Trenggalek bersama Polres Trenggalek, Satpol PP Trenggalek dan Puskesmas Trenggalek memisah lokasi vaksinasi di dua tempat.
"Kami sudah bergerak cepat, dengan memindahkan masyarakat yang hendak vaksin, yang dosis kedua di Gedung Serbaguna dan yang dosis pertama di GOR (Gedung Olahraga)," ujar Uun.
Pihak Puskesmas Trenggalek juga mengakui adanya miskomunikasi antar penyelenggara dan pelaksana vaksinasi Covid-19 ini. Melalui konfirmasi di pesan langsung (direct message/DM) instagram, Puskesmas Trenggalek menyatakan ada miskomunikasi lintas sektor.
"Kami sudah mengusahakan semaksimal mungkin untuk mengadakan pelayanan dosis 1. Karena kami hanya pelaksana, mohon maaf atas ketidaknyamanannya," terang Puskesmas Trenggalek dalam story instagram @puskesmas.trenggalek.
Berkaca dari miskomunikasi yang mengakibatkan kerumunan massa, Kodim Trenggalek dan Puskesmas Trenggalek menyatakan akan menjadikan peristiwa ini sebagai bahan evaluasi.
"Kami akan terus mengevaluasi pola yang telah dijalankan. Maksud kami baik, dengan cara melakukan vaksinasi untuk menyehatkan masyarakat. Tentu ini akan kami evaluasi," kata Uun.
"Kedepannya, bisa dijadikan evaluasi bagi kami untuk pendaftaran secara online untuk mengurangi kerumunan," terang Puskesmas Trenggalek melalui DM Instagram.
Uun berharap, untuk vaksinasi Covid-19 kedepannya, semua pihak harus disiplin mulai dari petugas dan masyarakat yang akan menerima vaksinasi.
"Vaksinasi akan tetap ada dan bertahap. Karena melihat kondisi yang seperti ini, yang bisa kita lakukan hanya bertahap. Jadi untuk masyarakat, saya minta bersabar," tambah Uun. (kbrt)